Dapur Sehat MBG di Rembang Ditargetkan Rampung Akhir Februari

PEMBANGUNAN: Proses pembangunan dapur sehat untuk program MBG sudah berjalan di sebelah barat Kantor Satlantas Polres Rembang, baru baru ini. (DYAH NURMAYA SARI/JOGLO JATENG)

REMBANG, Joglo Jateng – Pembangunan dapur sehat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Rembang kini memasuki tahap awal. Dapur sehat ini dibangun di atas lahan bekas rumah dinas Kodim 0720 Rembang, yang terletak di sebelah barat Kantor Satlantas Polres Rembang. Dapur sehat yang direncanakan untuk mendukung program pemberian makanan bergizi gratis bagi masyarakat diharapkan dapat selesai pada akhir Februari 2025.

Pengawas lapangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) Sofian memberikan informasi mengenai perkembangan terkini proyek tersebut. Dia menyebutkan, saat ini proses pembangunan telah mencapai sekitar 10%. Menurut Sofian, pemasangan hebel untuk struktur bangunan sudah mencapai 70%, dan pembangunan dimulai sejak 27 Desember 2024. Ia berharap proyek ini bisa rampung tepat waktu, dengan target operasional yang kemungkinan besar akan dimulai pada bulan Maret 2025.

“Kalau pemasangan hebel sudah 70%, tapi kalau keseluruhan sudah 10%. Pembangunannya mulai kemarin, 27 Desember 2024,” tuturnya, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, dapur sehat yang sedang dibangun ini dirancang dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasionalnya. Selanjutnya, bangunan ini akan memiliki lebih dari 10 ruangan, termasuk ruang untuk mencuci makanan, gudang makanan, gudang peralatan, dua kamar staf, satu kamar kepala dapur, ruang rapat, dan ruang generator. Fasilitas-fasilitas tersebut diharapkan dapat mendukung kelancaran distribusi makanan bergizi kepada warga yang membutuhkan. “Direncanakan siap beroperasi kemungkinan bulan Maret,” tambahnya.

Komandan Kodim 0720 Rembang Letkol Inf Yudhi Yahya menegaskan, Kodim 0720 Rembang hanya bertugas menyediakan lahan untuk pembangunan dapur sehat tersebut. Ia menjelaskan, segala urusan teknis, termasuk operasional dan pembangunan dapur, sepenuhnya menjadi kewenangan BGN. Menurutnya, proyek ini lebih sebagai bentuk kerja sosial, bukan proyek yang melibatkan pihak militer.

“Kami di sini cuma menyediakan lahan saja. Mulai dari pembangunan sampai pengoperasiannya itu dari BGN. Bagi kami ini bukan proyek, namun kerja sosial. Jangan sampai ada penipuan yang terjadi di Rembang. Kita harus jaga marwah Presiden Prabowo,” tegasnya. (uma/ree)