DEMAK, Joglo Jateng – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Demak mencatatkan peningkatan signifikan dalam penerimaan devidennya selama tiga tahun terakhir. Bahkan pda 2025 ini, target pendapatan yang dipatok mencapai Rp 2,4 miliar.
Berdasarkan data yang disampaikan Direktur PDAM Kabupaten Demak Qomarul Huda, realisasi deviden tahun 2022 tercatat sebesar Rp 1,26 miliar. Angka tersebut terus meningkat menjadi Rp 1,30 miliar pada 2023 dan melonjak ke Rp 1,93 miliar di 2024. Sedangkan untuk tahun 2025, target pendapatan yang dipatok mencapai Rp 2,4 miliar.
“Peningkatan ini menunjukkan perkembangan positif bagi PDAM Demak, mengingat realisasi pendapatan terus bertumbuh setiap tahunnya,” ungkap Qomarul saat dihubungi pada Kamis (23/1).
Dia menjelaskan, peningkatan ini tidak hanya mencerminkan kinerja keuangan yang solid, tetapi juga keberhasilan PDAM dalam memperbaiki kualitas layanan kepada masyarakat. “Kami terus mengelola sumber daya secara efisien, meningkatkan kualitas air bersih,. Juga memperkenalkan program inovatif seperti pengembangan sistem distribusi dan penyuluhan pengelolaan air bersih,” tambahnya.
Sebagai upaya untuk mencapai target Rp 2,4 miliar pada 2025, PDAM Demak akan memperluas jaringan distribusi air, meningkatkan efisiensi operasional, serta memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pengembangan infrastruktur.
“Kami juga melibatkan masyarakat melalui program pemeliharaan dan pelestarian sumber daya air,” kata Qomarul.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Demak Muh Safi’I memberikan apresiasi atas kinerja PDAM yang terus menunjukkan kemajuan. Menurutnya, pertumbuhan ini merupakan bukti nyata kontribusi PDAM dalam mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Lonjakan pendapatan ini memberikan dampak besar terhadap PAD Demak. Kami mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan PDAM dan berharap capaian ini terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ucapnya.
Namun, Muh Safi’i juga memberikan masukan kritis terkait kualitas layanan PDAM. Ia menyoroti perlunya pemerataan akses air bersih hingga ke wilayah yang sulit dijangkau. “Kami menerima laporan bahwa masih ada desa-desa yang belum mendapatkan layanan air bersih secara memadai. Hal ini perlu menjadi perhatian serius agar manfaat PDAM dapat dirasakan merata oleh seluruh masyarakat, bukan hanya di daerah perkotaan,” kritiknya.
Dia juga mendorong PDAM untuk terus meningkatkan kualitas distribusi air. Baik dari segi kuantitas maupun konsistensi pasokan. Peningkatan pendapatan harus diiringi dengan peningkatan kualitas layanan, termasuk memastikan pasokan air bersih yang stabil tanpa gangguan.
Dengan strategi yang terarah dan upaya perbaikan layanan yang berkelanjutan, PDAM Demak harus optimistis dapat mencapai target 2025 sekaligus memberikan kontribusi besar pada pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat. (adm/ree)