Akses Jalan Longsor, Curug Bajing Tutup Sementara

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Agung Hariyadi. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Objek Baijing Petungkriyono di Kabupaten Pekalongan tutup sementara. Pasalnya, akses jalan menuju ke sana tertutup karena longsor yang melanda kecamatan tersebut pada 21 Januari lalu.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) Agung Hariyadi menyampaikan bencana banjir dan tanah longsor memang tidak berdampak langsung pada daya tarik wisata (DTW) di Jateng. Namun, akses jalan menuju tempat wisata tak bisa dilalui.

“Kalau terdampak langsung ke DTW itu memang belum ada, karena itu kan kawasan. Salah satu contoh di Kawasan Petungkriyono itu wisata alam. Di sana ada jasa-jasa akomodasi dan di sana ada air terjun Curug Bajing,” jelas Agung saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (24/1).

Agung mengaku belum mendapat laporan lagi terkait DTW yang terimbas banjir maupun longsor. Sementara untuk tempat wisata yang terimbas akan dilakukan penutupan sementara demi keselamatan pengunjung. “Lebih kepada akses jalan yang terdampak. Untuk antisipasi adanya bencana dan keselamatan ditutup,” tegasnya.

Pihaknya juga bersinergi dengan Dishub Jateng untuk penanganan akses menuju lokasi wisata. Sehingga ke depan, saat konidisi sudah memungkinkan untuk dikunjungi. Wisatawan bisa nyaman berlibur ke DTW yang dituju. Selain itu, Agung juga mengimbau agar wisatawan tetap waspada dan berhati-hati ketika berada lokasi DTW.

“Karena ini akan libur panjang maka wisatawan untuk aware terhadap cuaca, terus kendaraan (dicek kelengkapannya), juga menjaga kesehatan,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Jateng Erry Derima Riyanto menyampaikan di beberapa wilayah Jawa Tengah yang terimbas bencana dilakukan pengalihan arus. Pihaknya bersama dishub kabupaten/kota memasang perlengkapan lalu lintas. Seperti pembatas jalan dan larangan melintas bagi kendaraan. “Ada pengalihan arus diatur dishub setempat. Misalnya di Petungkriyono dipasang larangan melintas,” ungkap Erry.

Sementara itu, terkait bencana yang terjadi, PT KAI (Persero) memastikan jalur rel di perlintasan antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati yang terputus akibat banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sudah tersambung satu lajur. “Salah satu lajur sudah selesai diperbaiki dan bisa dilintasi KA dengan kecepatan terbatas,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo di Semarang, Jateng, Jumat (24/1).

Menurut dia, KA Harina relasi Bandung-Surabaya menjadi kereta pertama yang melintas di jalur tersebut pukul 05.06 WIB. Meski telah tersambung, lanjut dia, masih terdapat beberapa perjalanan KA yang pola operasionalnya memutar melalui Brumbung-Gundih-Gambringan maupun jalur Solo

Ia menyebut setidaknya terdapat 22 perjalanan KA yang pola operasionalnya harus memutar hingga hari ini. “Ada 13 KA yang perjalanannya masih memutar melalui Solo, seperti Argo Brono Anggrek, Sembrani, Gumarang, Pandalungn, dan Blambangan Ekspres,” katanya.

PT KAI, lanjut dia, juga masih membatalkan perjalanan KA Kedungsapur dan KA Blora Jaya, meski jalur sudah tersambung hari ini. Franoto memastikan jadwal perjalanan KA akan secara bertahap kembali normal seiring dengan proses perbaikan jalur yang terputus. “Kepadatan jalur lintas saat ini masih terjadi dan secara bertahap akan terurai,” katanya.

Selama empat hari jalur rel di Grobogan yang terputus, lanjut dia, tercatat 89 perjalanan KA yang pola operasionalnya memutar serta 29 KA yang perjalanannya dibatalkan. Sebelumnya, hujan dengan durasi panjang mengguyur berbagai wilayah di Jawa Tengah sejak Senin (20/1/2025) malam hingga Selasa (21/1/2025) mengakibatkan bencana alam di sejumlah daerah. (luk/ara/ree)