KUDUS, Joglo Jateng – Sebanyak 350 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.200 jiwa di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus, terdampak banjir yang semakin meluas akibat kiriman air dari luar daerah. Meski belum ada data pasti mengenai ketinggian air, laporan di lapangan menunjukkan air sudah mencapai di atas lutut orang dewasa.
Kasi Pelayanan Desa Pasuruhan Lor, Siswanto menyebutkan, sebanyak 16 jiwa telah mengungsi ke posko banjir yang disediakan. Di antara mereka terdapat 3 balita, 3 lansia, dan sisanya merupakan orang dewasa.
“Jumlah pengungsi kemungkinan besar akan bertambah karena air belum menunjukkan tanda-tanda surut,” ujarnya, Kamis (23/1/2025).
Ia menambahkan, untuk sementara, fokus pemerintah desa adalah memastikan kebutuhan warga terdampak, terutama logistik dan kesehatan, tetap terpenuhi hingga kondisi kembali normal.

Bupati Kudus terpilih, Sam’ani Intakoris menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para relawan dan masyarakat sekitar yang telah bahu-membahu membantu proses evakuasi warga terdampak.
“Semangat gotong royong ini patut diapresiasi. Kita semua berharap situasi segera membaik dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.
Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Jati, Darini turut menyoroti. Pihaknya memastikan telah menyiapkan sejumlah petugas kesehatan untuk berjaga di posko banjir.
“Tujuannya adalah memastikan warga yang mengungsi tetap mendapatkan pemantauan kesehatan, terutama bagi balita dan lansia yang rentan terhadap penyakit selama bencana,” ucapnya.
Kepala BPBD Kudus, Mundir turut mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam menghadapi situasi banjir. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan.
“Kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan dapat menyumbat saluran air dan memicu banjir. Mari kita semua lebih bijak dalam berperilaku agar bencana semacam ini bisa diminimalkan di masa mendatang,” tandasnya. (cr9/fat)