Awal Tahun, DBD di Jateng Melonjak

Kepala Bidang P2P Dinkes Jateng, Irma Makiah. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Tengah melonjak di awal tahun. Tercatat ada sebanyak 881 kasus dan 10 orang dinyatakan meninggal hingga Minggu kedua pada Januari 2025. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah.

“Saat ini DBD kasusnya naik memang, kita sudah ada kasus 880-an sampai Minggu kedua Januari (2025, Red.). Cukup tinggi hampir sama dengan Januari tahun kemarin (2024, Red.),” jelasnya, Rabu (29/1/25).

Ia menambahkan, sampai Minggu kedua 2025 kasusnya memang lebih sedikit dibanding Januari 2024 yang mencapai 1.098 kasus DBD. Kendati demikian data masih terus berubah, terlebih belum semua wilayah update. Pihaknya pun berharap kasus DBD bisa terkendali.

Lebih lanjut, Kabupaten Purworejo menjadi wilayah dengan kasus tertinggi. Yakni mencapai 250. Disusul Kabupaten Grobogan 95 kasus, Kabupaten Klaten 53 kasus, Kabupaten Banyumas 45 kasus, dan Kabupaten Pekalongan 42 kasus.

Irma menyebut, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menjadi cara yang efektif untuk mengatasi DBD. Masyarakat pun diminta untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah masing-masing.

“Kalau DBD itu kontrolnya dengan PSN pemberantasan sarang nyamuk pengendalian vektornya. Bersihkan tempat-tempat perindukan nyamuk seperti ember bekas, barang-barang bekas, pakaian yang habis dipakai itu jangan dijemur lagi, segera dicuci, bak mandi kalau punya sering-sering dikuras,” tegasnya. (luk/adf)