Jepara  

3 Pemuda Diterjang Longsor saat Kemah, 1 Orang Meninggal

EVAKUASI: Petugas BPBD dan tim evakuasi saat menyelamatkan pemuda dengan menandu menggunakan tali untuk melintasi sungai di Dukuh Jabung, Desa Tanjung, Kecamatan Pakisaji, Rabu (30/1). (DOK. BPBD JEPARA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan seorang pemuda asal Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakisaji dalam kondisi meninggal dunia, akibat insiden tanah longsor di Dukuh Jabung, Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji, pada Rabu (30/1). Sebelumnya, diinformasikan bahwa telah terjadi sebuah bencana longsor di wilayah tersebut, sekitar pukul 02.00 WIB pada Selasa (28/1) dini hari.

Akibatnya, longsor tersebut mengubur area perkemahan yang dihuni tiga pendaki muda, yang saat itu sedang berkemah. Dari ketiga pendaki, dua di antaranya, Ariel Sugi Prastyo (18) dan Muhammad Robin Syahroni (19), berhasil selamat dan mencapai kampung terdekat. Namun, satu orang, Muhammad Nurul Adzim (18), warga Dukuh Kembul Sari, Desa Suwawal Timur, masih dalam pencarian.

Awalnya, ketiga remaja tersebut berangkat untuk camping ke lokasi yang berjarak lebih dari dua jam perjalanan kaki dari kampung terakhir, Jaulak, Dukuh Jabung, Desa Tanjung, Kecamatan Pakis Aji. Setelah longsor terjadi, Ariel dan Robin yang selamat berjalan kaki dan tiba di kampung sekitar pukul 14.08 WIB. Saat itu, mereka segera menghubungi pemerintah setempat.

Kepala bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jepara, Moh Ali Wibowo menyampaikan, setelah kembali melakukan pencarian, tim gabungan berhasil menemukan Muhammad Nurul Adzim (18), warga Dukuh Kembul Sari, Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakis Aji ditimbun tumpukan tanah. Korban ditemukan sekitar pukul 12.23 WIB pada (30/1).

“Info terbaru survivor sudah ditemukan tertimbun longsoran kondisi meninggal dunia,” kata Wibowo kepada Joglo Jateng, Kamis (30/1).

Atas penemuan tersebut, Tim Gabungan langsung melakukan persiapan untuk melakukan evakuasi korban. Adapun jarak titik penemuan korban dari posko Kalibening sekiranya 7-8 Km. “Jarak tempuh dari titik longsor ke posko kalibening kurang lebih 7-8 km, waktu tempuh kisaran 4 jam,” ujarnya.

Sebelum menemukan korban, Tim Gabungan juga sempat menemukan terpal dan barang-barang milik survivor. Titik koordinat LKP 6° 36′ 20″ S, 110° 51′ 34″E Dengan ketinggian 962 MDPL, kemiringan lereng kurleb 45°, ketinggian kurleb 150 meter, lebar 15 meter, ketebalan longsor 2 meter.

“Sekiranya pukul 08.50 WIB, tim awal sampai di lokasi longsor, dan menemukan terpal atau tenda, pada pukul 09.09 WIB menemukan identitas survivor dan barang di lokasi pada pukul 09.17 WIB ditemukan kembali tas dan alat-alat camping milik survivor,”  jelasnya. (oka/gih)