SEMARANG, Joglo Jateng – Libur panjang selama 5 hari pada 25-29 Januari 2025 turut menyumbang peningkatan kunjungan wisatawan di Provinsi Jawa Tengah hingga 1,6 Juta pengunjung. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Haryadi.
“Berdasarkan monitor kami dari rekan-rekan daya tarik wisata (DTW) diperkirakan 1,6 juta kunjungan wisatawan di wilayah Jawa Tengah,” kata Agung saat dihubungi melalaui sambungan telepon, kemarin.
Dari data yang diterima, kata Agung, kunjungan tertinggi terjadi pada Minggu, 26 Januari 2025. Yakni dengan total kunjungan mencapai 450 sampai dengan 500 ribu pengunjung.
“Kunjungan tertinggi kita catat di hari Minggu 26 Januari, itu mencapai 500-an ribu pengunjung,” ujarnya.
Adapun untuk destinasi yang paling banyak dikunjungi adalah Kota Lama Semarang dengan total 92.550 pengunjung. Hal itu dikarenakan adannya Pasar Imlek dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek yang digelar selama 3 hari di kawasan tersebut.
“Di Semarang kemarin ada rangkaian event Imlek yang cukup banyak pengunjungnya karena selama tiga hari ada pelaksanaan pasar Imlek di kawasan Kota Lama dan di Sam Poo Kong,” jelas Agung.
“Walaupun musim penghujan masih banyak juga pengunjungnya di kawasan wisata untuk Thionghoa ya,” sambungnya.
Selain Kota Lama, Agung menyebut lonjakan wisatawan juga terjadi di Candi Prambanan dengan 88.762 pengunjung, Masjid Syeikh Zayed 72.886 kunjungan. Lalu, Makam Sunan Kalijaga dengan 63.500 pengunjung serta ada Masjid Agung Demak 54.224 kunjungan.
“Candi Borobudur ada 44.017 kunjungan, Kawasan Dieng 30.927, Pantai Karangjahe 30.152, Owabong 21.488, Umbul Pelem Klaten 21.150. Pantai Menganti 19.614, Pantai Marina 18.688, Baturraden 13.571, dan wisata alam Guci 13.366 pengunjung,” beber Agung.
Lebih lanjut, Agung mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan antisipasi sebelum melakukan perjalanan wisata. Yakni dengan mengikuti informasi cuaca dari BMKG sehingga dapat memiliki panduan agar aman dalam perjalanan.
“Kepada masyarakat agar terus mengikuti informasi dari BMKG, pemerintah terus merilis informasi cuaca, maka selalu memantau cuaca atau informasi dari BMKG. Sehingga bisa memberikan guidance (panduan, Red.) untuk merencanakan kunjungan wisatanya yang relatif aman dari cuaca yang memang saat ini cukup ekstrem,” tandasnya. (luk/adf)