PWNU Jateng Minta PCNU Boyolali Seriusi Empat Bidang Medan Khidmat

KETERANGAN: Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) memberikan pengarahan saat acara silaturahmi PCNU kabupaten Boyolali dengan 22 MWC NU di kabupaten Boyolali, badan otonom NU dan lembaga NU setempat, di MWC NU kecamatan Selo, Rabu (30/1/2025). (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

BOYOLALI, Joglo Jateng – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah meminta kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali menseriusi empat bidang perkhidmatan dari sembilan medan khidmat. Empat bidang itu meliputi pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kaderisasi.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin) mengatakan bidang pendidikan merupakan program strategis yang perlu mendapatkan prioritas dalam perkhidmatan jika NU ingin nyata adanya di tengah masyarakat.

“Program ini juga bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan yang dikelola NU selain bertugas mempersiapkan kader-kader handal NU,” kata Gus Rozin pada acara silaturahmi PCNU kabupaten Boyolali dengan 22 MWC NU di kabupaten Boyolali, badan otonom NU dan lembaga NU setempat, di MWC NU kecamatan Selo, Rabu (30/1/2025)

Menurutnya, pendidikan yang dikelola NU memiliki varian yang luas. Selain pendidikan formal juga non formal, di bidang pendidikan umum dan pendidikan agama. Pendidikan ini harus digarap oleh tenaga pendidik yang berkualitas kalau berharap melahirkan out put yang berkualitas.

Untuk menuju kearah yang berorientasi pada aspek kualitas, lanjutnya, PWNU Jateng telah melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan berbagai lembaga pendidikan unggul dan mitra strategis kredibel lainnya. MOU itu harus dimaksimalkan untuk setidaknya bisa setara dengan lembaga pendidikan yang dikelola ormas lainnya.

Dia menambahkan, demikian pula lembaga pendidikan pondok pesantren. NU sebagai pelopor pendidikan pesantren harus berorientasi pada aspek kualitas. UU pondok pesantren adalah inisiasi NU bersama entitas lainnya, karenanya harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan pondok pesantren NU.

Pendidikan yang berkualitas,ujarnya juga harus dibarengi dengan adanya dukungan tenaga pendidik berkualitas. Pendidik berkualitas harus selalu ditingkatkan kapasitas akademik dan skillnya, termasuk skill bahasa.

“PWNU Jateng telah memberikan pendidikan singkat bahasa inggris secara gratis bagi para pendidik yang memiliki kualifikasi tertentu,” tandasnya.

Dibidang kesehatan, Gus Rozin meminta semua PCNU di Jateng diharapkan memiliki rumah sakit, minimal poliklinik. Syukur, jika semua MWC NU memiliki satu klinik. Keberadaan fasilitas kesehatan ini sangat penting untuk melayani umat atau warga.

Dikatakan, jika NU ingin berkhidmat secara nyata, keberadaan rumah sakit dan poliklinik menjadi sangat penting. Karena itu PWNU Jateng memberikan apresiasi kepada PCNU dan MWC NU yang telah memiliki rumah sakit atau klinik serta yang sedang berproses membangunnya.

PWNU Jateng juga telah melakukan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang memiliki fakultas kedokteran, di Jawa Tengah. Harapannya, minimal lima tahun ke depan, sudah banyak dokter umum dan dokter spesialis yang dimiliki NU hasil kerjasama tersebut.

Mengakhiri pengarahan nya, Gus Rozin mengatakan, sumber dana memiliki peran penting dalam mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Karena itu dia berharap adanya kolaborasi dan sinergitas dengan pihak lainnya.

“Tidak ketinggalan, penggalian dana berupa koin NU perlu ditingkatkan kuantitas dan manajemenya. Mengakses dana pemerintah juga perlu dilakukan untuk mendukung dana internal,” tuturnya

Hadir juga dalam acara yang dilanjutkan dialog itu wakil ketua tanfidziyah PWNU Jateng, Mufid Rahmat, Ketua PCNU kabupaten Boyolali, Rois Syuriah PCNU kabupaten Boyolali dan jajaran pengurus lainnya. (hms/rds)