PEMALANG, Joglo Jateng – Mencegah adanya pengrusakan atau penjualan gelap oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pemalang telah mengamankan artefak benda bersejarah yang diperkirakan berasal pada zaman Hindu Budha yaitu Arca Dewa Ganesha, di Kecamatan Moga, belum lama ini. Nantinya arca ini akan ditempatkan di Museum Pemalang sebagai bukti dan bahan pembelajaran, bahwa pernah ada peristiwa masa lalu di Pemalang.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Pemalang Suwarso mengatakan, proses pengambilan atau mengamankan arca ini dilakukan pihaknya bersama Disparpora. Koordinasi dilakukan karena tempat semula arca yang berada di Pemandian Banyumuda, Kecamatan Moga, berpindah ke Hotel Moga yang merupakan fasilitas milik Pemkab dan dinaungi Disparpora.
Perpindahan ini dilakukan petugas penjaga hotel, karena merasa arca itu tidak aman jika berada di area pemandian dan banyak masyarakat yang ingin menjual atau menjadikannya sebagai koleksi pribadi. “Kemarin kita sudah koordinasi, Alhamdulillah, bisa diamankan dinas bersinergi bersama Disparpora. Selanjutnya sementara ditempatkan di sini,” terangnya.
Pihaknya menjelaskan, arca ini direncanakan akan ditempatkan di Museum Pemalang yang kini telah berdiri dan menunggu peresmiannya. Ia menuturkan, akan ada ruangan atau tempat khusus yang didesain agar benda sejarah ini tidak rusak dan tentunya bisa dipelajari atau dinikmati masyarakat.
Dari berbagai sumber literatur, Suwarso menerangkan Ganesha sendiri merupakan dewa dalam kepercayaan agama Hindu, putra dari Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang menjadi lambang ilmu pengetahuan dengan wujud bertubuh manusia dan berkepala gajah. Sejarah penemuan Arca Ganesha ini tertuang dalam laporan yang ditulis oleh Pemerintah Hindia Belanda : Rapporten van de Commisie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundig Onderzoek Java en Madura Tahun 1912 halaman 196-197.
Laporan itu menjelaskan, Arca Ganesha ditemukan di Bukit Sigolek, Desa Gambuhan (dahulu wilayah Distrik Banyumudal) circa pada 1800. Saat ditemukan, kondisinya berjamur, berlumut, lapuk serta korosi di beberapa bagian. “Dalam catatan Pemerintah Hindia Belanda, Arca Ganesha tersebut kemudian dipersiapkan untuk ditempatkan di Pesanggrahan (Pemandian) Banyumudal Moga yang sedang dalam pembangunan pada 1828,” pungkasnya.(fan/sam)