DEMAK, Joglo Jateng – Kecamatan Sayung terdampak banjir yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Guna memastikan penanganan berjalan maksimal, Bupati Demak, Eisti’anah, turun langsung meninjau lokasi terdampak serta menyalurkan bantuan kepada warga.
Saat meninjau Desa Kalisari dan sekitarnya, Eisti’anah membawa bantuan berupa sembako dan makanan untuk anak-anak. Namun, ia menegaskan bahwa bantuan logistik saja tidak cukup.
“Masyarakat tidak hanya butuh sembako, tetapi juga solusi agar banjir ini bisa segera surut,” ujar Eisti’anah.
Banjir yang merendam ribuan rumah di Kecamatan Sayung ini disebabkan oleh dua faktor utama. Wilayah utara mengalami rob, sementara wilayah selatan terendam akibat curah hujan tinggi.
Kondisi ini membuat banyak warga kesulitan beraktivitas. Bahkan beberapa terpaksa mengungsi. Melihat dampak yang meluas, Bupati menginstruksikan kepada seluruh kepala desa yang terdampak untuk segera duduk bersama dan merumuskan solusi konkret.
“Tadi kami berdiskusi dengan kepala desa. Saya juga meminta camat untuk terus memantau kondisi desa-desa terdampak, agar ada langkah cepat dalam penanganannya,” tegasnya.
Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah penyusunan masterplan penanganan banjir yang bisa diajukan ke pemerintah daerah. Dengan ada masterplan, pihaknya akan membahas bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru). Khususnya bidang Sumber Daya Air (SDA).
Eisti’anah menekankan, dirinya tidak ingin banjir ini hanya dipindahkan dari satu desa ke desa lain. Tetapi benar-benar ditangani sampai tuntas. Menurut data terbaru, banjir telah merendam lebih dari 3.000 rumah.
“Dengan rincian 300 rumah di Desa Kalisari, 1.500 rumah di Desa Sayung, dan 996 rumah di Desa Loireng,” ujarnya.
Sejumlah langkah darurat telah dilakukan, termasuk penguatan tanggul dan penyedotan air di beberapa titik kritis. Namun, upaya ini masih perlu ditingkatkan agar bencana ini tidak terus berulang setiap musim hujan.
“Ini tanggung jawab kita bersama. Saya ingin masyarakat bisa segera kembali beraktivitas dengan normal tanpa dihantui banjir berkepanjangan,” pungkas. (adm/fat)