KENDAL, Joglo Jateng – Pasca dilanda banjir bandang, proses belajar mengajar di SMPN 2 Patebon dan SDN 2 Kebonharjo masih diliburkan. Ratusan siswa-siswi dari dua sekolah tersebut terpaksa diliburkan dan mengikuti proses pelajaran melalui daring.
“Siswa-siswinya masih diliburkan, karena hingga saat ini masih dilakukan proses pembersihan sisa-sisa banjir,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal Ferinando Rad Bonay, Senin (3/2/25).
Dia memperkirakan, proses belajar mengajar diliburkan bisa mencapai hingga satu bulan. Hal itu tak lepas dari tebalnya lumpur sisa banjir yang memenuhi ruang-ruang kelas sekolah tersebut. Proses pembersihan dibantu oleh petugas BPBD, TNI dan Polri, relawan, guru dan warga setempat.
Pembersihan tak hanya dilakukan di ruang-ruang kelas yang masih terendam lumpur, namun juga di ruang guru dan ruang fasilitas lainnya. Tinggi lumpur di dalam ruang kelas mencapai hingga 10 centimeter. Sedangkan di halaman sekolah mencapai 50 centimeter.
Dikatakan, sejak banjir bandang akibat jebolnya tanggul Kali Bodri melanda sekolahan, proses pembersihan baru dilakukan pada halaman sekolah dan sebagian ruang kelas yang persentasinya baru mencapai 40 persen. Sedangkan pembersihan pada berbagai fasilitas lain belum sempat dilakukan.
“Semua masih diliburkan karena seluruh fasilitas di sekolah hancur akibat diterjang banjir. Meja kursi hancur. Alat peraga dan sejumlah alat elektronik seperti komputer, semuanya rusak,” ungkapnya.
Meski demikian, banjir yang melanda tidak menyebabkan bangunan sekolah rusak ataupun roboh. “Yang rusak untuk bangunannya tidak ada. Hanya pagar sekolah saja yang ambruk,” ucapnya.
Terkait untuk mengganti sejumlah fasilitas di sekolah yang rusak, Ferinando mengaku tahun ini pihaknya sudah mendapat anggaran dari pemerintah provinsi. Anggaran itu rencananya akan dirubah dan dialokasikan untuk mengganti sejumlah fasilitas sekolah yang terdampak banjir bandang.
“Nanti kita usulkan perubahan. Karena kemarin sudah masuk di anggaran tapi lokusnya tidak ke sana. Ini nanti kita rubah,” pungkasnya.(ara/sam)