DEMAK, Joglo Jateng – Hujan deras yang mengguyur wilayah Demak kembali memicu banjir. Terutama di Dusun Paesan, Kelurahan Karangmlati, Kecamatan Demak Kota.
Banjir ini bukan peristiwa baru bagi warga. Melainkan siklus tahunan yang selalu menghantui mereka saat musim penghujan tiba. Sungai yang dangkal, infrastruktur jalan yang tak merata, serta minimnya pengerukan tanggul menjadi faktor utama yang memperparah kondisi.
Warga setempat mengaku telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pihak kelurahan dan dinas terkait. Tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut nyata.
Ira Maulinawati, seorang warga sekaligus mahasiswa IAIN Kudus menegaskan, banjir ini seharusnya bisa diminimalisir jika ada perhatian serius terhadap kondisi sungai. Pihaknya juga telah mengusulkan ke kelurahan agar sungai segera dikeruk.
“Seingat saya, sudah 17 tahun tidak ada pengerukan. Sehingga lambat laun sungai semakin dangkal dan volume air semakin menyempit,” ujar Ira.
Selain faktor sungai yang dangkal, banjir tahun ini juga diperburuk oleh pembangunan jalan dan tanggul yang tidak merata. Banyak titik jalan yang semakin amblas hingga setara dengan permukaan tanah, membuat air lebih mudah menggenang.
Pihak kelurahan sendiri mengklaim telah berkoordinasi dengan dinas terkait. Namun hingga kini belum ada kepastian kapan tindakan nyata akan dilakukan. Dalam sebuah pesan WhatsApp yang beredar di kalangan warga, pihak kelurahan menyebut bahwa mereka masih menunggu instruksi dari atasan.
Ira berharap pemerintah tidak hanya sekadar memberikan janji, tetapi benar-benar turun tangan untuk melakukan aksi nyata. Tidak hanya untuk Karangmlati, tetapi juga bagi seluruh wilayah di Demak yang terdampak banjir.
“Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar masalah ini tidak terus berulang setiap tahun,” pungkasnya. (adm/fat)