Kendal  

Warga Heran Bencana Silih Berganti Melanda Kendal: Apakah Dosa yang Kita Perbuat?

Bencana banjir melanda di wilayah Brangsong Kabupaten Kendal.(Dok)

 

KENDAL, Joglo Jateng – Sejak 20 Januari 2025 Kabupaten Kendal dilanda berbagai bencana, mulai banjir hingga tanah longsor. Pada saat itu bencana banjir melanda di 30 desa yang tersebar di 8 kecamatan. Di antaranya di Kecamatan Patebon, Kendal, Brangsong, Rowosari, Pegandon, Ngampel, Cepiring dan Plantungan.

Banjir terparah melanda di wilayah Kecamatan Patebon, tepatnya di Desa Kebonharjo, akibat jebolnya tanggul Kali Bodri.

Bencana banjir kala itu setidaknya merendam 14.433 rumah dan mengakibatkan 521 warga harus mengungsi. Banjir juga merendam 1 fasilitas kesehatan, 48 fasilitas umum dan 3 fasilitas pendidikan ikut terendam. Tak hanya itu, bencana itu juga menyebabkan 1 jalan amblas terputus dan 2 jembatan rusak.

Sedangkan bencana tanah longsor melanda di 21 desa yang tersebar di 7 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Pageruyung, Boja, Singorojo, Sukorejo, Limbangan, Patean dan Plantungan.

Sejak itu pula, bencana seolah tak kunjung berhenti, banjir kembali melanda di sejumlah wilayah yang dikenal dengan sebutan Kota Santri ini.

Melihat fenomena seperti ini, Abdul Munif, salah seorang warga Desa Gubugsari Kecamatan Pegandon melihat ada sesuatu yang tidak beres terjadi di kotanya ini.

“Apakah dosa yang kita perbuat ini, sehingga banjir silih berganti melanda di berbagai belahan desa dan kecamatan,” katanya, Kamis (6/2/2025).

Dia juga sempat bertanya-tanya apakah bencana yang datang silih berganti adalah sentilan dari Tuhan, karena alamnya sudah diubah menjadi beda.

“Alam sudah diubah. Gunung di keruk. Hutan digunduli. Sawah ditanami rumah-rumah. Sampah dibuang sembarangan tanpa berfikir panjang,” ucapnya.

Tak cukup di sini, ia juga mengungkapkan sisi lain yang terjadi di Kendal, seperti tingginya kenakalan remaja yang akhirnya memicu tawuran, pemerkosaan dan pembunuhan.

Tingginya kenakalan remaja ini menurutnya tak bisa dilepaskan dari berbagai bencana yang datang silih berganti di Kabupaten Kendal.

Dia berharap, dengan berbagai bencana yang dianggapnya sentilan Tuhan ini bisa segera menyadarkan warga untuk mengambil pelajaran yang berharga dari Sang Pembuat Alam.(ags)