JEPARA, Joglo Jateng – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Agus Sutisna, berharap agar program makan bergizi dapat direncanakan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan baik. Meliputi perencanaan, penganggaran, implementasi, hingga pengawasan dan evaluasi dampaknya.
“Saya berharap program ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik, tanpa mengabaikan urusan wajib pemerintah, seperti pelayanan dasar yang harus terus berjalan di tingkat pusat maupun daerah,” ungkap Agus saat menjadi narasumber dalam diskusi acara PC IKA PMII Kabupaten Jepara di Wisma Pergerakan, Dk. Depok 1/2, Kelurahan Karangkebagusan, Jepara, Rabu (5/2) malam.
Agus menegaskan bahwa program makan bergizi ini diinisiasi sebagai langkah menuju Indonesia Emas 2045, di mana salah satu komponen utama yang harus diperhatikan adalah kualitas sumber daya manusia yang sehat dan terdidik. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak, terutama dari keluarga kurang mampu, mendapatkan akses makanan bergizi yang mendukung proses pembelajaran dan tumbuh kembang mereka.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan, program makan bergizi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan keluarga yang kurang mampu. “Program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi secara keseluruhan, dengan menyediakan makanan bergizi secara gratis di berbagai sekolah dan fasilitas umum,” paparnya.
Agus juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar program ini dapat berkesinambungan dengan program-program strategis lainnya. Seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta penataan kawasan dan permukiman, yang harus berjalan beriringan dan tidak dikesampingkan demi fokus pada satu program nasional.
Ketua IKA PC PMII Jepara, Kusdiyanto, juga berharap agar program makan bergizi dapat segera direalisasikan, mengingat manfaatnya yang sangat besar bagi anak-anak sekolah dan keluarga yang kurang mampu. Ia menekankan perlunya melibatkan UMKM lokal dalam program ini, sehingga selain memberikan manfaat kesehatan, juga dapat mendorong perekonomian lokal.
“Mudah-mudahan, program MBG ini dapat memperhatikan UMKM, yang tentunya akan berperan dalam penyediaan bahan makanan bergizi,” ujar Kusdiyanto.
Ia juga menekankan agar program ini tidak mengabaikan sektor-sektor pembangunan lainnya, seperti infrastruktur yang sangat penting untuk kelancaran distribusi makanan dan pembangunan daerah.
Dengan harapan dan dukungan dari masyarakat serta organisasi seperti PMII, program makan bergizi diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
“Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat, dan keterlibatan berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutan program untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” ucapnya. (oka/gih)