Pemkot Semarang Ditarget Punya 16 SPPG untuk Dukung MBG

Dandim 0733 Semarang, Kolonel Indarto. (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ditargetkan memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di setiap kecamatan. Sehingga total sampai akhir Desember 2025 diharapkan terdapat 16 SPPG untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan makan bergizi gratis (MBG).

Hal tersebut disampaikan oleh, Dandim 0733 Semarang, Kolonel Indarto, belum lama ini. Sebagai permulaan, pihaknya akan meresmikan pembukaan satu SPPG di Kecamatan Tembalang. Nantinya SPPG di Tembalang dimanfaatkan untuk mengakomodir kegiatan MBG bagi 3.000 orang.

“Untuk MBG kita pas tanggal 13 Februari nanti akan buka SPPG di Tembalang bersama BGN. Kalau selama ini kan baru ada dua SPPG tapi dari swasta. Nah yang (SPPG) nanti kita buka fokusnya untuk 3.000 siswa,” ujarnya.

Lebih lanjut lagi, ia menjelaskan semua pelaksanaan kegiatan MBG tetap menjadi kewenangan BGN. Setiap yayasan, koperasi juga tetap diperbolehkan mengajukan izin menjadi SPPG.

Pihaknya mematok target pembukaan SPPG se-Kota Semarang sebanyak 16 unit agar di setiap kecamatan memiliki SPPG untuk menangani kegiatan MBG. Tak hanya itu, pihaknya juga menyatakan kesiapannya dalam mensukseskan kegiatan MBG agar berjalan tanpa kendala apapun.

“Tahun ini baru ada satu di Tembalang tapi targetnya kita sampai akhir tahun harus ada 16 unit. Artinya di setiap kecamatan perlu ada satu. Tetapi yang mengelola BGN. Dananya semua sudah disiapkan pemerintah dan dari BGN akan diberikan beberapa tahap. Kita siap mengcover, termasuk handle jika di lapangan ada kekurangan,” tutur Indarto.

Lebih jauh, mengenai banyaknya kasus relawan MBG yang tidak dibayar di beberapa provinsi, pihaknya menekankan proses pelaksanaan masih berubah-ubah. Akan tetapi dipastikan bahwa ke depan selalu ada perbaikan-perbaikan untuk memperlancar program unggulan Presiden Prabowo tersebut.

“Kan semua prosesnya ada di ranah BGN. Masih ada hal-hal yang diuji coba. Trial and error. Nanti di perbaiki berkala. Di Semarang relawan yang mendaftar sudah banyak sekali,” ucapnya. (luk/gih)