SEMARANG, Joglo Jateng – Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menyebut tumpukan sampah dan eceng gondok di Rumah Pompa Kali Tenggang menjadi salah satu faktor yang menghambat kinerja pompa menjadi kurang maksimal. Oleh sebab itu, ia memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera membersihkan sampah dan eceng gondok di area tersebut.
“Saya instruksikan PU dan DLH untuk segera membersihkan sampah dan eceng gondok di area tersebut. Ponton dari Kali Semarang juga akan dikirim ke Tenggang,” ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima Joglo Jateng, Kamis (6/2/25).
Lebih lanjut, ia menambahkan, ponton yang nantinya dikirim ke Kali Tenggang, diharapkan bisa mempercepat pembersihan. Selain itu, juga memastikan aliran air lebih lancar.
Menurutnya, salah satu faktor yang menghambat penyurutan air, yakni elevasi jalan yang lebih rendah dibandingkan dengan Jalan Raya Kaligawe. Sehingga, hal ini memerlukan penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil tinjauannya, terdapat lima unit pompa di Rumah Pompa Kali Tenggang, namun hanya tiga pompa yang beroperasi. Sedangkan dua lainnya masih dalam proses perbaikan oleh vendor.
“Selain itu, dua mobil pompa tambahan telah dikerahkan oleh Dinas PU dan BPBD, serta dua unit pompa dari Kementerian PUPR untuk membantu proses penyedotan air,” jelasnya.
Disisi lain, dalam pemantauannya di wilayah Pompa Seringin, genangan masih terjadi di beberapa titik, seperti di Trimulyo dan belakang Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Pihaknya telah memastikan bahwa pompa di Seringin tetap bekerja secara optimal, meskipun ada beberapa kendala teknis yang masih perlu ditangani.
“Untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif, Pemerintah Kota Semarang terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar komunikasi lebih intensif dan sinergi dalam penanganan genangan semakin kuat,” ungkapnya.
Adapun upaya yang telah dilakukan guna mengatasi banjir, di antaranya, pembersihan sampah, pengangkutan eceng gondok, serta memastikan ketersediaan BBM untuk operasional pompa. “Ini penting agar genangan bisa segera surut dan masyarakat tidak terus-menerus terdampak,” lanjutnya.
Selain itu, Pemkot Semarang juga telah mendapatkan bantuan CSR untuk memastikan pasokan BBM bagi pompa-pompa yang beroperasi. Hal ini mengingat adanya keterlambatan distribusi BBM yang sempat menghambat kerja pompa di beberapa titik.
Berdasarkan analisis teknis, lanjutan Mbak Ita, diperkirakan genangan di wilayah Trimulyo, Seringin, dan Tenggang akan surut dalam waktu sekitar tiga hari, dengan catatan tidak ada hujan deras yang kembali turun.
“Kami menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mendukung upaya ini dengan tidak membuang sampah ke sungai agar aliran air tetap lancar dan potensi genangan dapat diminimalkan,” katanya. (int/gih)