JEPARA, Joglo Jateng – Pemerintah Kabupaten Jepara, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), gencar menekan angka Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi dengan melaksanakan vaksinasi. Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah PMK di wilayah Jepara.
Berdasarkan data dari DKPP, jumlah kasus PMK di Kabupaten Jepara menunjukkan penurunan. Pada 23 Januari 2025, tercatat 79 hewan terinfeksi, sedangkan pada 5 Februari 2025, jumlah tersebut menurun menjadi 49 hewan.
Kepala Bidang Peternakan DKPP Jepara, Mudhofir, menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi mendapat respons positif dari masyarakat, terutama bagi peternak. Menurutnya, para peternak menyadari pentingnya vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan hewan ternak mereka.
“Masyarakat menyambut vaksin PMK ini dengan antusias. Total ada 800 dosis vaksin yang didistribusikan untuk hewan ternak,” paparnya, Kamis (6/2/2025).
Mudhofir juga menambahkan, kondisi pasar hewan saat ini relatif aman dan terkendali, meskipun masih ada pedagang nakal yang membawa sapi terduga terinfeksi PMK. Namun, sebelum sapi tersebut turun dari truk, mereka sudah dikeluarkan dari area pasar.
“Mayoritas pedagang nakal berasal dari luar daerah. Kami dibantu Polres dalam penertiban ini,” tambahnya.
Ia menegaskan, pihaknya memulangkan hewan yang terindikasi PMK dari pasar sebagai langkah pencegahan dan penindakan terhadap hewan ternak yang terinfeksi. Selain itu, pihak DKPP juga mengedukasi kepada para pembeli agar tidak membeli hewan yang sakit, karena hal itu dapat mempengaruhi kesehatan hewan ternak lainnya.
“Kami juga menekankan pentingnya mengkarantina hewan ternak yang baru dibeli dari pasar untuk mencegah penularan,” ungkapnya.
Meskipun begitu, Mudhofir tidak menampik bahwa kondisi pasar hewan saat ini mengalami penurunan. Penurunan antusiasme masyarakat untuk bertransaksi di pasar hewan berdampak pada pendapatan masyarakat.
“Kerjasama antara Pemkab Jepara, pedagang, dan pembeli di pasar hewan sangat diperlukan untuk mengatasi kasus ini. Kami rasa mereka sudah menyadari kondisi tersebut,” pungkasnya.
Diketahui dalam sehari, petugas DKPP menargetkan vaksinasi pada hewan sapi sebanyak 50 hingga 100 ekor ternak. (oka/gih)