KENDAL, Joglo Jateng – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal sejak Senin 30 Februari 2025, telah membuka cek pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat di seluruh Puskesmas yang ada di Kendal. Namun, pelayanan program ini masih sepi pasien atau peminat.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kendal Anita Dianawati mengatakan, sepinya pasien yang datang ke puskesmas untuk cek kesehatan gratis disebabkan karena belum tersosialisasikannya progam ini dengan baik.
“Dari laporan yang saya terima Selasa 11 Februari 2025 kemarin, dari 30 Puskesmas yang ada di Kendal, baru 16 Puskesmas yang telah menerima pasien untuk cek kesehatan gratis,” terang Anita Dianawati, Rabu (12/2/25).
Dari 16 Puskesmas itu, baru ada sekitar 1-2 orang yang datang untuk cek kesehatan gratis. Meski demikian, pasien itu tetap dilayani dengan baik.
Sementara itu, program ini diperuntukkan tiga kategori. Pertama, untuk masyarakat yang sedang berulang tahun, mulai bayi hingga lansia. Kedua, anak sekolah terutama di saat ajaran baru dan ketiga ibu hamil dan balita.
Lebih lanjut, cek kesehatan gratis ini memberi layanan deteksi berbagai macam masalah kesehatan, mulai dari gigi, telinga, mata, hipertensi, TB, gula darah, jantung, kanker hingga kesehatan mental.
“Sementara di Februari ini kita fokus pada pelayanan cek kesehatan gratis bagi mereka yang sedang berulang tahun,” ungkapnya.
Dalam proses pendaftaran, masyarakat bisa mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile di Play Store dan melakukan registrasi atau pendaftaran. Pada 30 hari sebelum ulang tahun pengguna, akan ada notifikasi atau pemberitahuan dari aplikasi tersebut. Sementara, bagi masyarakat yang tidak memiliki handphone tetap bisa mendaftar dengan menggunakan KTP.
Terkait dengan sepinya pasien yang mengikuti cek kesehatan, Anita menegaskan Dinkes Kendal terus berupaya menyosialisasikan progam ini dengan berbagai cara. Baik melalui media sosial yang dimiliki Dinkes, maupun berbagai kegiatan yang diikuti bersama mitra seperti Musrenbang dan lainnya.
“Para kepala puskesmas juga sangat instens menyosialisasikan progam ini. Mereka menggunakan media sosial yang dimiliki tiap Puskesmas dan berbagai kegiatan lain, baik saat Musrenbang di desa maupun di kecamatan,” ujarnya.(ags/sam)