PEMALANG, Joglo Jateng – Wakil Ketua DPRD Pemalang Fraksi Gerindra mengungkapkan bupati baru yang akan menjabat nanti agar tetap mempertahankan Ikhlas sebagai motto Kabupaten Pemalang di tugu Selamat Datang Kabupaten Pemalang. Hal tersebut ditekankannya karena menilik polemik sebelumnya yang membuat banyak elemen masyarakat berbondong-bondong memprotes kebijakan pencopotan motto Ikhlas di pintu masuk Kota Pemalang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pemalang dari Fraksi Gerindra, Wardoyo mengatakan, sejarah motto Pemalang Ikhlas punya filosofi dan arti tersendiri bagi masyarakat Pemalang. Ketika ada upaya pencopotan masyarakat sangat menentang dan menolak kebijakan penurunan itu, maka dirinya mengingatkan dan mendorong agar bupati dan wakil bupati yang baru agar tidak melakukan hal serupa.
“Itu bukan hanya sekedar tulisan melainkan simbol yang menggambarkan masyarakat Pemalang, pasti warga tidak akan tinggal diam ketika dicopot. Maka untuk pak Anom Widiyantoro sebagai bupati, kami (legislatif) mohon agar motto Ikhlas tetap berada di tempatnya,” terangnya.
Menurutnya, walaupun setiap kepemimpinan bupati mempunyai visi misi yang berbeda-beda namun motto Ikhlas harus tetap dijunjung tinggi. Arti Pemalang Ikhlas merupakan implementasi perjuangan semangat gotong royong masyarakat yang secara pribadi membantu pembangunan di Pemalang pada zaman dahulu.
Lebih lanjut, ia berharap seluruh masyarakat Pemalang mampu mengimplementasikan motto Ikhlas di kehidupan sehari-hari. Terutama dalam dukungan program pembangunan dan kesejahteraan untuk mengentaskan kemiskinan, stunting dan kepedulian dalam pengolahan sampah secara swadaya di mana kini masih dalam status darurat sampah.
“Ya kita bareng-bareng membangun Pemalang, seperti slogan atau motto Ikhlas. Bukan hanya satu pihak saja, tapi butuh kolaborasi semua pihak, utamanya yang saat ini masih jadi sorotan yaitu soal sampah. Mohon masyarakat secara pribadi mengolah sampah sendiri minimal memilah antara sampah organik dan non organik,” imbuhnya.(fan/sam)