16 Ternak Sembuh dari PMK, 14 Mati dan 4 Dirawat

SEMPROTKAN: Petugas tengah melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Pasar Hewan Petambakan, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

BANJARNEGARA, Joglo Jateng – Suspek kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Banjarnegara pada 2025 hingga Rabu (12/2) mencapai 34. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (Distankan KP) Banjarnegara, dari jumlah tersebut 16 di antaranya berhasil sembuh, 14 mati dan 4 sisanya masih dalam perawatan.

Kepala Distankan KP Banjarnegara Firman Sapta Ady, melalui Kabid Peternakan Distankan KP Banjarnegara Akhmad Khusenudin mengatakan, suspek kasus PMK di Banjarnegara tersebar di 9 kecamatan. Di antaranya Kecamatan Purwareja Klampok 1 suspek, Purwonegoro 4 suspek, Bawang 5 suspek, Sigaluh 4 suspek dan Wanadadi 11 suspek. Kemudian, di Kecamatan Rakit 4 suspek, Punggelan 1 suspek, Karangkobar 3 suspek, dan Wanayasa 1 suspek.

“Alhamdulillah, 16 membaik, antara lain 1 di Purwareja Klampok, 4 di Purwonegoro, 5 Bawang, 3 di Sigaluh, 1 di Wanadadi, dan 2 di Rakit. Kemudian yang mati ada 14, yakni 1 di Sigaluh, 10 di Wanadadi, 2 di Rakit dan 1 di Punggelan. Sedangkan sisanya masih dalam perawatan,” ujarnya.

Dijelaskannya, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK di Banjarnegara. Di antaranya dengan pemberian vaksin, penyemprotan disinfektan, hingga pengawasan ternak di pasar hewan di Banjarnegara.

“Penyemprotan disinfektan rutin kami lakukan sebagai tindakan preventif. Untuk vaksinasi, tahun ini kami baru mendapat 2.100 dosis dari pusat dan sudah diaplikasikan kurang lebih 25 persen. Selain itu, petugas veteriner juga kami siagakan di pasar hewan untuk melakukan screening, sebagai upaya pencegahan penularan PMK lebih lanjut,” terangnya.

Husen menjelaskan, prioritas vaksin diberikan ketika ada laporan masuk dari peternak. “Akan kami prioritaskan vaksin di wilayah sekitar yang terdampak. Kemudian untuk ternak yang akan dikirim ke luar kota, biasanya permintaan dari pedagang besar, karena sekarang ada syarat wajib vaksin,” jelasnya.

Pihaknya berharap, kasus PMK dapat terus ditekan bahkan dihilangkan. Dengan demikian, populasi ternak di Banjarnegara bisa terus bertambah dan kesejahteraan peternak bisa terus meningkat. (abd/sam)