Demak  

Banjir Membuat Banyak Anak Ketakutan dan Sulit Tidur

DIAJAK BERMAIN: Saat anak-anak di Demak dihibur oleh para personel Polres Demak, Kamis (13/2/25). (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

BANJIR yang melanda 21 desa dari 3 kecamatan di Kabupaten Demak, yaitu Sayung, Karangtengah, dan Bonang, tidak hanya merendam rumah dan fasilitas umum. Tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi anak-anak.

Untuk membantu pemulihan kondisi mental mereka, Polres Demak menggelar kegiatan trauma healing di Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kamis (13/2/25). Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak bermain, bernyanyi, dan mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengurangi ketegangan akibat bencana. Para personel kepolisian bersama tim trauma healing menciptakan suasana ceria agar anak-anak dapat kembali merasa aman dan nyaman.

Siti Rahmawati (30), seorang warga Desa Prampelan, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan kepada anak-anak di desanya. Banjir yang terjadi telah membuat banyak anak ketakutan dan sulit tidur.

“Sejak banjir datang, anak saya sering menangis dan sulit tidur. Dia takut air naik lagi. Tetapi setelah ikut kegiatan ini, dia mulai tersenyum dan bermain lagi,” kata Siti

Selain mengadakan trauma healing, Polres Demak juga memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga yang terdampak. Bantuan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat yang masih berjuang untuk memulihkan kondisi pascabanjir.

Kapolres Demak, AKBP Ari Cahya Nugraha mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada pemulihan fisik warga melalui bantuan kesehatan dan logistik. Tetapi juga ingin memastikan anak-anak mendapatkan dukungan psikologis yang mereka butuhkan.

“Kami ingin anak-anak bisa kembali ceria dan tidak merasa takut lagi. Trauma healing ini penting agar mereka bisa menjalani hari-hari mereka dengan lebih baik setelah bencana,” ujar AKBP Ari. (ara/adf)