Sadranan dan Kirab Budaya di Pudakpayung, Tradisi Syukur Menjelang Puasa

CEBUR SENDANG: Sejumlah warga dari berbagai kalangan saat menguras air sekaligus mencari ikan dalam tradisi Sadranan di Sendang Gede Pucung, Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, belum lama ini. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

RATUSAN warga Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik menggelar tradisi tahunan Sadranan dan Kirab Budaya di Sendang Gede Pucung. Tradisi ini menjadi simbol ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus menyambut Bulan Puasa.

Camat Banyumanik, Eka Reswati mengatakan, sebelum menguras air di sendang, sejumlah peserta melakukan kirab budaya terlebih dahulu mulai dari Jalan Pucung menuju ke Sendang Gede Pucung. Mereka membawa makanan dan minuman dari rumah untuk disantap bersama.

“Kemudian, uniknya di sini ada tradisi nguras sendang. Filosofinya kita membersihkan diri dari dosa-dosa menjelang bulan puasa,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng, belum lama ini.

Sembari menguras sendang, para warga juga terlihat sibuk mencari ikan untuk dibawa pulang dan dimakan bersama-sama dengan keluarga masing-masing. Sementara itu, para ibu sibuk membakar 100 ekor ayam di dekat sendang untuk dimakan bersama.

“Kemudian memang biasanya kami perangkat daerah, seperti camat, lurah yang lainnya melakukan ziarah di Makam Pucung mendoakan mendoakan para arwah leluhur agar kita semua juga diberikan keselamatan kesejahteraan,” jelas Eka.

GUYUB RUKUN: Para ibu membakar ayam di dekat sendang untuk dimakan bersama. (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

Dirinya menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung kearifan lokal yang masih terus digelar tiap tahun. Terutama tradisi di Kelurahan Pudak Payung.

“Kami di sini ikut melestarikan kebudayaan dengan cara kita ada sebagian anggaran yang kita slotkan ke sini. Yaitu termasuk ada pembangunan paving ini, kemudian juga ada joglo atau pendopo,” katanya.

Dirinya berharap, kearifan lokal yang ada di Pudak Payung ini bisa terus dilestarikan. Karena tradisi Sadranan ini merupakan salah satu potensi budaya yang ada di Kelurahan Pudak Payung.

Sementara itu, Ketua RT 8 RW 12, Yeyen Hidayati (33) mengaku antusias bisa kembali ikut serta memeriahkan Sadranan dan Kirab Budaya di Sendang Gede Pucung. Ia berangkat dari balai RT mulai pukul 06.00 bersama dengan 20 lebih warga lainnya.

“Memang sudah jadi tradisi yang harus dibudayakan, terlebih lagi tahun ini lebih ramai karena ada kirab budayanya,” kata dia. (int/adf)