KENDAL, Joglo Jateng – Antisipasi kebutuhan masyarakat pada gas LPG 3 kilogram yang melonjak selama bulan puasa, Pemkab Kendal mengajukan penambahan kuota ke Pertamina. Upaya ini dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdag UKM) Kabupaten Kendal.
Kepala Disdag UKM Kendal Toni Ari Bowo membeberkan, pengajuan tambahan kuota gas LPG 3 kilogram dilakukan mengacu pada kondisi yang terjadi di Ramadan tahun lalu. “Mengacu kondisi tahun kemarin, 2025 ini kita mengajukan tambahan. Jumlahnya kira-kira berapa, ini lagi kita hitung,” katanya, Senin (24/2/25).
Toni menjelaskan, kuota tahunan gas LPG 3 kilogram mengalami penurunan dibanding 2024. Kendati demikian, untuk kuota bulanan mengalami kenaikan sebesar 10 persen. Sementara terkait berapa jumlahnya, lagi-lagi belum bisa menyebutkan secara rinci.
Di sisi lain, permasalahan terkait harga jual gas yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat karena harganya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia menyebut hal itu disebabkan karena masyarakat membelinya di pengecer.
“Jadi salah satu solusinya bagaimana pengecer itu bisa menjadi pangkalan. Kalau sudah jadi pangkalan pasti harganya sesuai HET,” terangnya.
Saat ini beberapa pengecer di Kendal sudah mengajukan ke Pertamina untuk menjadi pangkalan. Hal itu dilakukan dengan cara mendaftar ke Pertamina maupun ke pangkalan.
“Sudah banyak yang mendaftar menjadi pangkalan. Ada yang mendaftar melalui online dan ada juga yang langsung datang ke pangkalan,” ungkapnya.
Ditambahkan, menjelang Ramadan pihaknya bersama Pertamina akan melaksanakan penertiban terkait pangkalan yang menjual gas melon dengan harga tidak sesuai HET.
“Kita akan gelar operasi. Nanti itu kita lakukan bersama Forkopimda dan Pertamina agar tidak ada lagi yang menjual di atas HET. Kita tidak segan menindak siapapun yang berlaku curang,” pungkasnya.(ags/sam)