Kudus  

Booming Wisata Alam di Kudus Utara, Kecamatan Dawe Jadi Primadona Baru

Ketua Tim Neraca Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, Wiwik Jumiarti. (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo  Jateng – Destinasi wisata di wilayah Kudus Utara, terutama Kecamatan Dawe, semakin menarik minat wisatawan. Berbagai objek wisata menawarkan konsep alam, rekreasi keluarga, serta kuliner, kini mulai berkembang dan menjadi tujuan favorit.

Ketua Tim Neraca Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, Wiwik Jumiarti mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, jumlah wisatawan ke Kudus mengalami peningkatan yang signifikan. Meskipun sempat terdampak pandemi Covid-19 pada 2021.

“Pada 2019, jumlah kunjungan wisata ke Kudus hampir mencapai 2 juta orang. Namun, akibat pandemi dan kebijakan PPKM, jumlah tersebut sempat menurun drastis. Setelah kondisi membaik, jumlah wisatawan kembali meningkat dengan 1,7 juta kunjungan pada 2022, lalu melonjak menjadi 3 juta pada 2023. Hingga tahun 2024, jumlahnya bahkan mencapai 4 juta pengunjung,” ujar Wiwik.

Ia menjelaskan, Kudus selama ini dikenal sebagai destinasi wisata religi, dengan Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria sebagai tujuan utama para peziarah. Namun, kini tren wisata mulai bergeser, di mana destinasi wisata alam dan rekreasi di Kudus Utara semakin diminati.

“Kecamatan Dawe kini menjadi salah satu kawasan wisata yang berkembang pesat. Banyak destinasi baru bermunculan. Seperti wisata perkemahan, taman hiburan, hingga wisata kuliner,” jelasnya.

Beberapa objek wisata di Kecamatan Dawe yang mulai menarik perhatian wisatawan. Antara lain kawasan Pijar Park, wisata alam Kajar, serta sejumlah destinasi kuliner dengan konsep alam terbuka. Pengunjung yang datang pun tidak hanya dari Kudus, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Demak, Jepara, dan Pati.

“Sebagian besar wisatawan lebih memilih perjalanan pulang-pergi tanpa menginap. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor jasa akomodasi yang masih belum berkembang secara signifikan,” ungkapnya.

Pemerintah daerah kini tengah berupaya untuk meningkatkan sektor pariwisata secara lebih menyeluruh. Yakni dengan memperbaiki infrastruktur dan mendukung industri pendukung seperti perhotelan serta kuliner. (adm/fat)