KENDAL, Joglo Jateng – Memiliki kekurangan tak menyurutkan tekad siswa siswi SLB Surya Gemilang Boja untuk terus berkreasi. Tekad dan semangat luar biasa mereka membuahkan hasil yang sangat membanggakan.
Sebanyak 23 siswa siswi SLB tersebut memiliki ketrampilan dalam membatik. Ketrampilan mereka mendapat pengakuan berupa serifikat profesi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk keahlian batik.
Kepala Sekolah SLB Surya Gemilang, Kuntjoro menerangkan, pihaknya sengaja memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus dengan beberapa program vokasi. Di antaranya tata boga, busana tata rias, dan batik.
“Pendidikan ini sengaja kami berikan sebagai bekal bagi ekonomi mereka. Jadi ketika mereka selesai sekolah dan kembali ke masyarakat tidak menjadi beban masyarakat lagi. Tetapi dia bisa menghidupi dirinya sendiri,” kata Kuntjoro usai beraudensi dengan Bupati Kendal, Kamis (13/3/2025).
Dalam audensi tersebut, ia didampingi Direktur UMKM Asraf Darwis dan Pembina SLB Surya Gemilang Rusmono Rudi Nuryawan.
Dikatakan Kuntjoro, hasil produksi anak-anak berkebutuhan khusus ini ditampung dalam UMKM tersebut. Hal ini dilakukan agar memudahkan pemasaran produk-produk yang telah dihasilkan oleh siswa siswi SLB Surya Gemilang.
Direktur UMKM Asraf Darwis menyatakan, batik yang diproduksi anak-anak berkebutuhan khusus ini meliputi batik cap, ciprat, dan tulis. Produksi batik siswa siswi SLB Surya Gemilang ini sangat laku di pasaran.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya ASN di sejumlah OPD mengenakan batik karya anak-anak SLB Surya Gemilang, di antaranya Dinas Sosial, Inpektorat dan BKK.
“Bahkan, sebanyak 2.300 batik karya anak-anak ini sempat di borong Muhammadiyah dan dipakai saat Musda Muhammadiyah beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Terkait dengan audensi ke Bupati Kendal, ia menyampaikan harapannya agar batik karya anak-anak berkebutuhan khusus di SLB Surya Gemilang dapat difasilitasi untuk dapat dikenakan ASN sebagai seragam.
“Harapannya ke depan Bu Bupati bisa menjembatani agar bagaimana UMKM ini dapat berkembang. Kita berharap dari instansi pemerintah dapat memberikan pesanan kepada anak-anak karena dari sisi kualitas baik bahannya, karya yang dihasilkan dan harganya bersaing,” terangnya.
Sementara menurut Pembina SLB Surya Gemilang, Rusmono Rudi Nuryawan atau yang akrab disapa Wawan mengatakan bahwa hasil audiensi, bupati Kendal sangat antusias melihat karya anak-anak yang berkebutuhan khusus ini.
“Beliau sampai menanyakan apa bisa anak-anak berkebutuhan khusus bisa membuat batik. Jumlahnya kan banyak, ada 23 anak dan sudah tersertifikasi. Memang anak-anak ini banyak yang dari berkebutuhan tuna grahita yaitu secara fisik baik tetapi daya tangkapnya agak lemah,” tuturnya.
Wawan berharap, kedepan bu bupati bisa memfasilitasi agar UMKM ini dapat berkembang, kemudian dari instansi pemerintah dapat memberikan pesanan kepada anak-anak SLB Surya Gemilang.
Terpisah, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dan akan mendorong agar batik karya anak-anak berkebutuhan khusus ini dapat berkembang. “Kemarin saya sudah minta contoh mungkin nanti untuk seragam kades-kades misalnya. Kami akan mendorong tetapi tentunya sesuai kemampuan mereka,” ujarnya.(ags)