Kudus  

Kampung Ramadhan Taman Menara, Surga Kuliner dan Ngabuburit Asik

Lintas: Tampak beberapa masyarakat sedang menikmati aktivitas di kampung ramadhan dalam membeli takjil untuk berbuka puasa. (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Bulan suci Ramadhan membawa berkah bagi para pedagang kaki lima (PKL) di semua daerah. Seperti di Kabupaten Kudus, dengan hadirnya Kampung Ramadhan di Taman Menara Kudus. Event ini menjadikan pusat kuliner dan tempat ngabuburit bagi masyarakat Kota Kretek yang ingin menikmati suasana menjelang berbuka puasa.

Digagas oleh Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Car Free Day (CFD) Kudus Bedok Deso, Kampung Ramadhan ini memberikan kesempatan bagi pedagang untuk tetap berjualan selama puasa. Biasanya, mereka hanya bisa berjualan pada Minggu pagi di kawasan Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Kini, selama Ramadhan mereka bisa menawarkan dagangannya mulai pukul 15.00-22.00.

Ketua Penyelenggara, Yanuar Hilmy menyebutkan, Kampung Ramadhan ini mengusung tema Ngabuburit Santri. Tema ini dipilih karena lokasinya berada di sekitar Menara Kudus dan kawasan pondok pesantren. Dengan begitu, para santri dan kaum muda diharapkan turut meramaikan kegiatan ini.

“Kami ingin memberikan wadah bagi para PKL yang biasanya berjualan di CFD, sekaligus menghadirkan suasana Ramadhan yang khas bagi masyarakat. Harapannya, Kampung Ramadan ini bisa menjadi event tahunan,” ujar Yanuar, Rabu (12/3/25).

Kampung Ramadhan Taman Menara ini menghadirkan 62 pedagang yang menjual berbagai kuliner khas buka puasa. Mulai dari bakso, nasi oseng, ceker mercon, gorengan, es buah, hingga aneka camilan. Selain itu, terdapat pula stand yang menjual produk fashion dan aksesoris.

Tak hanya PKL CFD, event ini juga melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pelaku UMKM binaan Dinas Pariwisata Kudus.

Salah satu pedagang muda, Febbyla Cahya S (19), merasa bersyukur bisa ikut berjualan di Kampung Ramadhan ini. Ia mengaku awalnya sempat minder berjualan di tempat ramai, namun kini justru semakin termotivasi untuk mengembangkan usahanya.

“Awalnya ragu, karena belum terbiasa berdagang di tempat besar seperti ini, tapi lama-lama malah seru. Pengunjung juga semakin ramai setiap harinya,” kata pedagang yang menjual aneka donat dan jeruk peras ini.

Febbyla berharap, Kampung Ramadhan bisa menjadi agenda tahunan. Sehingga para pedagang kecil tetap memiliki wadah untuk berjualan selama bulan puasa. “Semoga bisa terus diadakan setiap tahun, biar UMKM makin berkembang,” imbuhnya. (adm/sam)