KUDUS, Joglo Jateng – SD 2 Burikan terus berupaya menumbuhkan budaya membaca sejak dini melalui program Semilir atau Sepuluh Menit Literasi. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pembelajaran dimulai.
Dalam kegiatan tersebut, seluruh siswa diberikan kesempatan membaca di berbagai area sekolah. Seperti halaman, teras, atau taman agar kegiatan literasi terasa lebih menyenangkan.
Kepala SD 2 Burikan, Noor Aini Wijayakusumaningsih menyampaikan, Semilir bertujuan meningkatkan minat baca siswa. Yakni dengan memberikan akses mudah ke berbagai sumber bacaan.
“Buku yang dibaca dapat diambil dari pojok baca, perpustakaan sekolah, atau kliping berita koran yang telah disusun dan ditempel di jendela kelas. Media informasi ini disebut Jelita (Jendela Informasi Kita), yang memudahkan siswa mengetahui berita terbaru secara mandiri,” ungkapnya.
Dengan adanya Jelita, siswa dapat langsung mencari informasi penting tanpa harus menunggu penjelasan dari guru. Sehingga melatih kemandirian mendapatkan wawasan baru.
“Program ini melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Agar berjalan efektif, diperlukan konsistensi dan pengingat dari guru, karena tanpa dorongan rutin, mereka cenderung lupa untuk melaksanakan kebiasaan membaca ini,” ujarnya.
Bagi siswa kelas 1 dan 2 yang masih dalam tahap belajar membaca, sekolah menyediakan buku bergambar sebagai alternatif. Dengan melihat gambar dan mendengarkan cerita dari teman atau guru, mereka tetap dapat menikmati proses literasi sejak dini.
“Lambat laun, mereka akan terbiasa membawa buku sendiri, membuka halamannya, dan akhirnya tertarik untuk memahami isi bacaan secara mandiri,” tambahnya.
Tak hanya berfokus pada peningkatan minat baca, Semilir juga bertujuan membentuk pola pikir kritis siswa. Dengan membaca beragam sumber, mereka dapat belajar memahami berbagai sudut pandang serta mengembangkan kemampuan menganalisis informasi.
“Kami berharap Semilir tidak hanya menjadi rutinitas di lingkungan sekolah. Tetapi juga dapat terbawa ke dalam kehidupan sehari-hari siswa di rumah. Dengan melibatkan orang tua dalam membiasakan membaca bersama anak, budaya literasi bisa semakin mengakar kuat,” pungkasnya. (cr9/fat)