KUDUS, Joglo Jateng – Kegiatan berbagi takjil kembali digelar oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Kaliwungu. Gelaran ini merupakan bagian program tahunan IGTKI Kabupaten Kudus untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat selama Ramadhan.
Koordinator wilayah (Korwil) Pendidikan Kaliwungu, Heru Sulistiyono menyebutkan, setiap kecamatan memiliki kebebasan dalam mengemas program ini. Di Kaliwungu sendiri berbagi takjil dipilih sebagai bentuk aksi sosial yang melibatkan banyak pihak.
“Kegiatan ini tidak hanya sekadar berbagi makanan berbuka puasa. Tetapi menjadi sarana edukasi bagi para guru dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter,” ungkapnya, belum lama ini.
Dengan terlibat dalam kegiatan sosial seperti ini, para pendidik diharapkan bisa memberikan contoh nyata tentang kepedulian dan kebersamaan kepada anak didiknya. “Dukungan penuh kami berikan kepada IGTKI Kaliwungu. Agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di tahun mendatang,” ujarnya.
Ketua IGTKI Kaliwungu, Nikmatul Hidayah menjelaskan, berbagi takjil ini dipilih karena sifatnya yang lebih meriah dan melibatkan banyak pihak. Jika santunan kepada anak yatim hanya diberikan kepada kelompok tertentu, maka dengan berbagi takjil, lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya.
“Setiap lembaga TK di bawah naungan IGTKI Kaliwungu menyumbangkan minimal 30 bungkus takjil. Namun antusiasme yang tinggi membuat jumlah takjil yang terkumpul dapat melebihi target. Mencapai 600 hingga 700 porsi,” jelasnya.
Beragam jenis takjil disiapkan oleh para guru. Mulai dari kolak, bubur kacang hijau, es campur, hingga jus buah. Pihaknya tidak membatasi jenis menu yang disumbangkan. Asalkan layak dikonsumsi sebagai hidangan berbuka puasa.
“Kebebasan ini memberikan kesempatan bagi masing-masing lembaga untuk berkreasi dalam menyiapkan hidangan berbagi. Sekaligus membangun semangat gotong royong di antara para anggota IGTKI,” imbuhnya.
Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat para pendidik untuk terus berbuat kebaikan. Ia menekankan, program seperti ini memiliki hikmah besar, baik bagi yang memberi maupun yang menerima.
“Dengan adanya kegiatan berbagi takjil ini, kami membuktikan bahwa para guru tidak hanya berperan dalam dunia pendidikan formal. Tetapi juga dalam membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial,” tandasnya. (cr9/fat)