JEPARA, Joglo Jateng – Sebanyak 72 pemuda dari Desa Bringin, Kecamatan Batealit dibekali workshop iket kepala. Sebuah inisiatif komperehensif untuk merevitalisasi dan melestarikan warisan budaya Jawa.
Peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota karang taruna, pemuda, IPNU-IPPNU, santri Gubuk Barokah Al-Qur’an dan masyarakat umum terlihat antusias mengikuti workshop pelestari budaya.
Kegiatan bertajuk ‘Ngerumat Budaya Jawa’ ini di gagas oleh Karang Taruna Desa Bringin yang diselenggarakan di Gubuk Barokah Al-Qur’an Hijaiyyah Dukuh Cangkring, Desa Bringin, Kecamatan Batealit, Minggu (16/3) malam.
Dalam sesi pemaparan materi, narasumber KRT Anam Satyonagoro mengupas tuntas seluk-beluk iket, mulai dari bentuk, filosofi, hingga fungsinya.
KRT Anam menekankan bahwa iket bukan sekedar penutup kepala, melainkan simbol identitas dan kearifan lokal yang sarat makna. Menurutnya, iket adalah manifestasi dari pemikiran dan nilai-nilai luhur nenek moyang.
“Setiap lipatan dan motifnya mengandung filosofi yang mendalam. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami dan melestarikan warisan budaya ini,” ujar KRT Anam Satyonagoro.