UMKM  

Dahulu Buruh Pabrik, Kini Sukses Usaha Kerupuk Ikan Tenggiri

PROSES: Tampak para pekerja sedang memproduksi kerupuk ikan tenggiri, belum lama ini. (LUTHFI MAJID/JOGLO JATENG)

NASIB Andi Winarko dahulu dan sekarang sangatlah berbeda. Dahulu, warga Kelurahan Pati Lor Kecamatan Pati, Kabupaten Pati itu hanya buruh pabrik biasa. Namun kini sudah sukses mengembangkan usaha.

Andi, akrab sapaannya, memiliki usaha kerupuk ikan tenggiri. Usahanya itu ia rintis bersama istrinya Setyo Rini sejak tahun 2016 lalu.

Dirinya mengaku, dahulu bekerja sebagai buruh pabrik kertas di Surabaya. Setelah bekerja di tempat tersebut selama 12 tahun, Andi kemudian memutuskan untuk membangun usaha sendiri.

Usahanya tersebut pun membuahkan hasil. Dari awalnya membuat kerupuk ikan tenggiri skala kecil hingga kini produknya itu sudah makin terkenal luas.

“Awalnya coba-coba karena istri orang Jawa Timur saudaranya ada yang usaha kerupuk ini. Terus saya coba bungkus kecil-kecil. Terus saya coba tawarkan ke teman-teman kok ternyata banyak peminatnya. Akhirnya kami berani coba masuk ke toko-toko,” tutur Andi.

Andi kini dibantu oleh 15 pekerja. Ia memproduksi kerupuk ikan tenggiri dengan cara mengolah ikan tenggiri dengan tepung, kemudian digoreng dan dikemas. Hasil produksinya pun laku keras di wilayah Pati hingga luar kota.

Produksi kerupuk ikan tenggirinya ini pun meningkat 2-3 kali lipat saat bulan Ramadan. Biasanya dia hanya memproduksi 30 sampai 40 kilogram kerupuk. Kini, bertambah menjadi 100 kilogram setiap harinya. Adapun harga kerupuk itu dipatok seharga Rp75 ribu per kilogram.

“Kami menjual kerupuk ikan tenggiri per grosir. Satu bal berisi 2 kilogram dengan harga Rp150 ribu,” pungkasnya. (lut/adf)