KUDUS, Joglo Jateng – Zainuddin Rusydan, seorang tokoh yang memiliki peran ganda sebagai pegawai di DPRD Kudus sekaligus seorang kyai. Yang terus menunjukkan dedikasinya dalam membina umat. Selain menjabat sebagai anggota Komisi D DPRD Kudus dan Ketua Fraksi Persatuan Hanura Demokrat, beliau juga mengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Kampus 02 Getassrabi, Gebog, Kudus.
Pondok pesantren yang diasuhnya memiliki sekitar 300 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Kalimantan, hingga Irian. Keberagaman santri ini mencerminkan luasnya jangkauan dakwah yang beliau lakukan.
“Pesantren kami telah menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin mendalami ilmu agama. Setiap kali bulan Ramadhan tiba, terutama saat memasuki 10 malam terakhir, saya selalu mengingatkan para santri agar lebih giat dalam beribadah,” ujarnya, Selasa (25/3).
Pihaknya menekankan pentingnya malam-malam tersebut. Karena di antaranya terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ia mengajak santri untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan memperbanyak amalan seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bermunajat kepada Allah.
“Momen ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan kesempatan luar biasa untuk mendapatkan keberkahan yang tidak ternilai. Para ulama dan kyai desa seperti saya, selalu berlomba-lomba dalam menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah,” ungkapnya.
Ketika memasuki tanggal 21 Ramadhan, banyak dari mereka yang meninggalkan aktivitas duniawi untuk lebih fokus beribadah. Semangat inilah yang ia ingin tanamkan kepada para santri dan juga masyarakat secara umum.
“Saya berharap, tidak hanya santri, melainkan seluruh umat Islam dapat menghidupkan rumah dan masjid dengan kegiatan ibadah. Terutama dengan memperbanyak murajaah Al-Qur’an,” imbuhnya.