SEMARANG, Joglo Jateng – Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardini (NHS), angkat bicara terkait dugaan keterlibatan politisi hingga pengusaha dalam judi online ilegal di Kamboja. Ia menyoroti lemahnya tata kelola pemerintahan dan penegakan hukum sebagai akar masalah maraknya WNI yang bekerja di industri ini.
NHS juga menyebutkan bahwa persoalan ini tidak bisa dibebankan pada Kementerian Ketenagakerjaan saja. Ia menekankan bahwa persoalan WNI di Kamboja juga mencerminkan buruknya koordinasi antarlembaga.
“Persoalan ini tidak bisa dibebankan pada Kementerian Ketenagakerjaan. Persoalan WNI di Kamboja juga mencerminkan buruknya koordinasi antarlembaga,” katanya pada Joglo Jateng. baru-baru ini.
NHS juga menduga ada orkestrasi di balik arus pekerja migran ilegal ke Kamboja. Ia menyoroti upaya pembungkaman melalui serangan siber terhadap media yang memberitakan kasus ini.
“Ada orkestrasi di balik arus pekerja migran ilegal ke Kamboja,” katanya.
Oleh karena itu, NHS mendesak pemerintah untuk tidak setengah-setengah dalam menindak keterlibatan WNI di judi online Kamboja. Ia menekankan bahwa pemerintah harus bertindak tegas untuk mengatasi masalah ini.
“Pemerintah harus tidak setengah-setengah dalam menindak keterlibatan WNI di judi online Kamboja,” tegasnya.
Terlebih apabilah merujuk data Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI), sekitar 80.000 WNI bekerja di sektor judi online Kamboja, banyak di antaranya secara ilegal. NHS menekankan bahwa pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan melindungi WNI dari eksploitasi dan penipuan. (luk/adf)