PEMALANG, Joglo Jateng – Hama tikus yang merebah saat musim awal tanam di akhir April ini menjadi keluhan bagi para petani di Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal. Oleh sebab itu, sebagai bagian untuk mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional, jajaran TNI bersama petani kompak memberantas tikus-tikus tersebut.
Danramil 08/Randudongkal Kapten Arm Eko Budiharjo mengatakan kegiatan ini bukan kali pertama dilakukan oleh prajurit TNI Kodim 0711/Pemalang. Di mana para prajurit tersebut turun langsung membantu masyarakat petani untuk membasmi hama tikus padi yang menyerang di sawah mereka pada Minggu (27/4) ini.
Ia menjelaskan hama tikus merupakan musuh utama petani terutama sawah, yang menjadi tanaman rawan serangan tikus. Tikus dapat merusak tanaman padi dalam jumlah besar dalam waktu singkat, sehingga menimbulkan kerugian yang signifikan bagi petani. Oleh karena itu, pemberantasan hama tikus menjadi langkah penting untuk menjaga kelangsungan produksi pertanian.
“Kita bareng-bareng tanpa adanya sekat saling gotong royong basmi tikus. Apalagi ini jadi program pemerintah pusat untuk ketahanan pangan,” jelasnya.
Pada upaya pemberantasan hama tikus di sawah, Babinsa dan petani menggunakan beberapa metode, yaitu penggunaan kompor tikus, racun tikus, dan petasan tikus. Eko menerangkan penggunaan kompor tikus digunakan untuk mengusir tikus dari perkebunan, sedangkan racun tikus digunakan untuk memberantas populasi tikus yang sudah ada. Sementara petasan tikus digunakan untuk membuat kegaduhan dan mengganggu habitat serta perilaku tikus.
“Harapannya hama tikus berkurang dan produktivitas meningkat. Jadi petani tidak merugi, stok pangan melimpah dan masyarakat bisa membeli pangan dengan harga terjangkau,” ucapnya.(fan/iza)