KUDUS, Joglo Jateng – Dalam rangka klarifikasi lapangan lomba desa tingkat Kabupaten Kudus, di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, menampilkan sejumlah inovasi unggulan. Produk inovasi ini menjadi daya tarik utama dalam penilaian tahun ini.
Inovasi yang paling menonjol berasal dari sektor pertanian dan kesehatan masyarakat. Yakni alat pertanian berbasis teknologi smart farming dan terapi “Pijet Kepiting” dari Posyandu.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris memberikan apresiasi atas semangat inovatif yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Gondangmanis. Ia berharap semangat tersebut bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kudus.
“Saya mendorong supaya desa-desa di Kudus lebih berdaya, lebih kreatif, dan inovatif dalam melayani masyarakat. Tentu, soal penilaian kita serahkan sepenuhnya kepada tim yang telah ditunjuk,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Gondangmanis, Susanto menyebutkan, inovasi smart farming dikembangkan untuk menjawab tantangan modernisasi di bidang pertanian. Alat ini berfungsi untuk mengukur kesuburan tanah secara digital. Sehingga petani dapat menentukan langkah yang tepat dalam mengelola lahan.
“Melalui alat smart farming ini, petani bisa langsung mengetahui tingkat kesuburan tanah. Dengan begitu, mereka tidak perlu menebak-nebak lagi. Ini sangat membantu untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi risiko gagal tanam,” terangnya.
Ia memperkenalkan metode terapi pijat yang dinamai Pijet Kepiting. Metode ini dirancang untuk merangsang saraf anak. Terutama yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang, serta menjadi bagian dari program pencegahan stunting.
“Pijet Kepiting kami kembangkan berdasarkan pelatihan dan pendampingan petugas kesehatan. Ini bukan sekadar pijat, tapi bentuk stimulasi saraf motorik yang lemah pada anak-anak. Tujuannya agar tumbuh kembang optimal dan angka stunting bisa ditekan,” jelasnya. (uma/fat)