PSSI Berharap Kompetisi Digelar Bulan November

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan
KETERANGAN: Menpora Zainudin Amali (kanan) berbicara dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) di sela konferensi pers terkait penyelenggaraan kompetisi sepak bola nasional di Jakarta, kemarin (29/9). (ANTARA/ JOGLO JATENG)

JAKARTA – PSSI berharap kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan kembali bisa digelar bulan November. Jika kompetisi digelar pada November akan selesai Maret 2021. Namun, jika kompetisi digelar pada Desember atau Januari 2021 dipastikan kompetisi sulit dilaksanakan.

“Kalau dilanjutkan Desember atau Januari 2021, sulit bagi PT Liga Indonesia Baru untuk memutar kompetisi. Sebab, April sudah memasuki bulan puasa dan Mei-Juni, kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi kalau dipaksakan pun pada bulan Agustus 2021. Tetapi, itu juga sulit bagi PSSI dan klub-klub Liga 1 untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Baca juga:  Dipantau Legenda Bulutangkis, Peserta Tampil Prima di Fase Screening

Mochamad Iriawan atau yang akrab dipanggil Iwan Bule ini juga mengatakan jika tidak ada kompetisi tahun ini hingga tahun depan bisa menghilangkan satu generasi. Sebab dalam satu tahun banyak pemain yang tidak bisa mengikuti kompetisi, baik di Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3.

”Tentunya akibat penundaan dari kompetisi ini, dampak langsungnya kepada pemain, perangkat pertandingan dan seluruh ekosistem sepak bola. Sebab mereka menggantungkan hidupnya dari sepak bola,” ujar Iriawan.

Meskipun demikian, PSSI meyakini lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan kembali digelar. Iriawan pun meminta klub, pemain, wasit, dan semua perangkat pertandingan untuk bersabar dan tetap semangat.

Baca juga:  Macan Muria Ditahan Imbang Laskar Kalinyamat

Terkait penundaan kompetisi ini, PSSI menghormati dan memahami keputusan yang diambil oleh Kepolisian. Sebab, alasan keamanan, kesehatan, dan kemanusian menjadi yang paling utama dalam kondisi saat ini.

”PSSI juga mengapreasisi klub yang sudah bersemangat berkorban dan mempersiapan tim demi kelanjutan kompetisi ini. Apalagi, banyak tim yang sudah datang ke Yogyakarta dan sekitarnya untuk mempersiapkan diri,” imbuhnya. (hms/fat)