Polresta Banyumas Ciduk Pemilik Ribuan Obat Berbahaya

PERIKSA: Pemuda berinisial RO (21) menjalani pemeriksaan di Kantor Satresnarkoba Polresta Banyumas terkait dengan kasus kepemilikan dan peredaran obat-obatan terlarang, Rabu (14/9). (ANTARA/JOGLO JATENG)

BANYUMAS, Joglo Jateng – Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas menyita ribuan butir obat terlarang dari seorang pemuda berinisial RO (21). Pemuda tersebut merupakan warga Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

“Kasus ini terbongkar setelah kami menerima informasi dari masyarakat tentang adanya seseorang yang diduga sering bertransaksi obat berbahaya di Desa Pekuncen,” kata Kepala Polresta Banyumas, Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu, Rabu (14/9).

Atas dasar informasi tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan hingga akhirnya dapat mengamankan RO di rumahnya, Desa Pekuncen, pada hari Senin (12/9).

Baca juga:  DPRD Jateng Berdayakan Desa, Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Saat dilakukan penggeledahan di rumah pelaku, petugas Satresnarkoba menemukan 6.420 butir obat dalam kemasan bertuliskan Tramadol HCL 50 mg dan 4.000 butir obat Hexymer. “Secara keseluruhan, barang bukti tersebut senilai Rp17.600.000,” kata Kasatresnarkoba AKP Guntar Arif Setiyoko.

Ia mengatakan, pelaku beserta seluruh barang bukti selanjutnya dibawa ke Kantor Satresnarkoba Polresta Banyumas untuk penyelidikan lebih lanjut. Saat ini pihaknya masih mendalami dan mengembangkan kasus peredaran obat-obatan terlarang tersebut.

Selain itu, Satresnarkoba Polresta Banyumas akan terus memberantas peredaran obat-obatan terlarang karena membahayakan generasi muda. “Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat dengan Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” kata AKP Guntar.

Baca juga:  DPRD Jateng Berdayakan Desa, Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Berdasarkan data, Satresnarkoba Polresta Banyumas sejak bulan Agustus 2022 hingga pertengahan September telah mengungkap enam kasus peredaran obat-obatan terlarang di daerah ini dengan barang bukti mencapai ribuan butir obat yang masuk daftar G tersebut. (ara/abd)