Kolaborasikan Gelar Karya P5, Harapkan Tanamkam Karakter Siswa

SUASANA: Gelar Karya P5 Kearifan Lokal dan Kewirausahaan siswa SMA Negeri 8 Kota Semarang bertajuk "Jahan Bayanaka", Rabu (28/9/2024). (LU'LUIL MAKNUN/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dalam upaya membentuk karakter anak untuk bertanggung jawab dan mandiri, SMA Negeri 8 Semarang menggelar gelar karya bertema Jahan Bayanaka pada Rabu (28/9/2024) lalu. Kegiatan itu merupakan kolaborasi gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dari kelas 10 dan kelas 12.

Bagi kelas 10, projek P5-nya terkait kearifan lokal, di mana para siswa menampilkan pagelaran kisah Ramayana. Dari 10 kelas yang ada, mereka berkolaborasi untuk menghadirkan drama yang menarik.

“Kelas 10 ini, profil pelajar pancasilanya, pertama kebhinekaan harapannya terbentuk karakkter saling menghargai, menghormati satu sama lain,” kata Kepala SMA Negeri 8 Semarang. Suparmi pada Joglo Jateng, baru-baru ini.

Dia menilai dari gelaran drama yang ditampilkan ini, para siswa kelas 10 dituntut untuk lebih kreatif. Sehingga dapa membuat suatu pagelaran yang menarik.

Baca juga:  Jago Gambar Otodidak di Bangku Sekolah Dasar

“Kemudian kreatif, bagaimana anak-anak mencari ide dalam pagelaran, baik dari tema pagelaran, kostumnya, make up, sampai properti,” ungkapnya.

Dalam pagelaran itu, kata Suparmi, anak-anak berkerjasama satu sama lain. Mereka juga menggunakan berbagai barang bekas untuk membuat properti pada setiap pagelaran dengan waktu persiapan hanya dalam dua minggu.

“Mereka make up sendiri, cari kostum sendiri, kemudian properti juga dari barang-barang bekas. Jadi kreativitas dan gotong royongnya benar-benar diterapkan, baik saat persiapan sampai acara ini selesai,” ujarnya.

Sementara untuk kelas 12, projek P5-nya adalah kewirausahaan. Sebanyak 10 stand ikut menyemarakkan gelar karya tersebut.

Pantauan Joglo Jateng, berbagai makanan dan minuman dijajakan dengan cara-cara yang baru dan unik.

Baca juga:  Pelatihan Pembuatan Konten Social Media untuk SDN Sumber 2

Supaarmi menyebut melalui projek kewirausahaan itu, pihaknya ingin membentuk karakter untuk bisa mencari peluang usaha. Hal ini merujuk pada materi yang telah diberikan yakni analisis SWOT. Sehingga harapannya anak-anak bisa memahami strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) dalam berwirausaha.

“Karakter yang ingin kami dapatkan itu anak-anak bisa menuangkan ide kreatifnya bisa mencari peluang usaha, lalu gotong royong atau kekompakan karena project ini satu kelas ya. Kemudian mandiri, harapannya setelah mengikuti P5 ini baik saat project sampai nanti selesai project bisa membentuk karakter,” bebernya.

Ia berharap, dari gelar karya kewirausaha ini bisa memberikan soft skill siswa. Sehingga mereka memiliki bekal ketika sudah lulus sekolah.

“Apalagi besok saat anak-anak lulus ini, ada yang kuliah, ada juga yang bekerja ini bisa ada peluang. Karena di anak-anak kelas 12 ini, diberi pembelajaran. Itu semua sebagai pembekalan anak-anak bagaimaan menghadapi kehidupan bermasyarakat,” tandasnya.

Baca juga:  SMP Tahfidz Duta Aswaja Miliki Program Pembibitan Penghafal Al Qur’an

Salah satu siswa kelas 12.6, Devi Wulandari menyampaikan bahwa kelompoknya menghadirkam inovasi berupa Soto Sugo. Di mana makanan soto yang berbahan dasar kol dan tauge dihadirkan dengan kol ungu dan jamur kuping.

“Kita modifikasi makanan soto yang biasanya tauge dan kol, kita ubah jadi kol ungu dan jamur kuping jadi lebih menarik,” katanya.

Menurutnya melalui projek P5 ini dia bisa belajar untuk bekerjasama dan bertanggung jawab. Sebab siswa dalam satu kelas mempunyau tugas ya masing-masing.

“Kita jadi bisa lebih bertanggungjawab dan lebih kompak sama teman sekelas lainnya,” tutupnya. (luk/gih)