SEMARANG – Akibat pandemi Covid-19, banyak sektor yang terseok-seok bahkan nyaris jatuh. Namun hal tersebut tak berlaku bagi sektor ekspor perikanan di Jawa Tengah.
Kondisi pandemi ternyata tak melumpuhkan aktivitas ekspor berbagai jenis ikan dari Jawa Tengah. Bahkan sebaliknya, selama pandemi, omzet ekspor ikan mencapai ratusan miliar.
Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana mengatakan bahwa nilai ekspor ikan selama pandemi pada 2020 sangat fantastis. Sektor ekspor perikanan dapat memberikan sumbangan devisa tertinggi mencapai Rp 981 miliar.
Devisa itu didapatkan dari ekspor 8 jenis ikan. Diantaranya dari daging rajungan, surimi, daging nila, makarel, cumi-cumi, tepung ikan, udang hingga sotong.
“Dari jenis-jenis perikanan yang kita ekspor, daging rajungan jadi favorit para buyer,” ungkap Gatot pada Rabu (27/01)
Gatot menuturkan, tujuan ekspor ikan itu meliputi berbagai negara di dunia. Mulai dari ke Jepang, Tiongkok, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Hongkong, Vietnam serta sejumlah negara lainnya.
“Kegiatan ekspor paling banyak dilakukan ke Amerika Serikat. Total nilai ekspornya mencapai Rp 1,05 triliun,” tandasnya. (cr2/fat)