4 Sekolah Baru di Area Blank Spot Segera Dibangun

CEK KESIAPAN: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) dan Kepala Disdikbud Uswatun Hasanah saat meresmikan sekolah luar biasa (SLB) di Demak, beberapa waktu lalu. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah bakal membangun empat unit sekolah baru (USB) yang tersebar di empat daerah. Upaya itu melanjutkan pemerataan akses pendidikan di 17 daerah yang belum memiliki sekolah negeri atau biasa disebut blank spot di Jateng.

“Bertahap sudah kita lakukan. Tahun 2024 besok berkembang lagi, sudah disiapkan SMA/SMK di 4 lokasi lagi di Kota Tegal, Wonosobo, Klaten. Kemungkinan SLB di Banyumas karena belum punya SLB Negeri,” tutur Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Kustrisaptono saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Sebelumnya, Pemprov Jateng telah menambah fasilitas sebanyak enam sekolah di blank spot. Kini enam sekolah di sejumlah daerah terpencil itu sudah beroperasi dan membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

“Yang sudah SMA Tawangmangu, SMA 9 Pasar Kliwon Surakarta, SMK Lumbir, SMK Pagentan, SLB juga ada di Demak, kemudian SLB di Blora Randublatung, daerah terpencil telah dibuka SLB-nya,” beber Kustri.

Sementara ini, mengingat empat USB dibangun tahun depan, kini masih ada 11 blank spot di Jateng. Pihaknya menjelaskan, nantinya pembangunan bakal dilakukan secara bertahap hingga tahap 3.

Lokasi yang dipilih untuk dibangun mempertimbangkan potenti dari setiap titik blank spot yang paling siap dan faktor finansial. “Satu melihat potensi yang siap ditambah perluasan akses itu. kedua melihat sisi finansial,” imbuhnya.

Pasalnya untuk pembangunan USB, pihaknya harus bekerja sama dengan pemkot atau pemkab daerah masing-masing dalam pengadaan lahan. Sehingga Pemprov tinggal menyiapkan pembangunan.

“Kita juga kolaborasi, pemerintah kabupaten/kota juga harus andil dalam pengadaan lahan di 17 lokasi untuk dihibahkan ke provinsi. Nanti dari provinsi menyiapkan pembangunannya,” katanya.

Berikutnya, pembangunan dilakukan secara bertahap. Untuk pengerjaan tahun pertama nantinya memprioritaskan ruang kelas untuk calon peserta didik baru yang duduk di bangku kelas 10.

“Biasanya bangun setahun nanti 2025 dibuka PPDB. Jadi kalau sudah pembangunan tahap 1, sudah bisa membuka PPDB. Nanti kalau sudah jalan, ada pembangunan tahap 2 lagi dan seterusnya. Yang penting tahap 1 untuk kelas 10 dulu,” pungkasnya. (luk/gih)