SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah terus berupaya mencegah kekerasan di sekolah. Salah satunya melalui program Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan (Ayo Rukun). Adapun program Ayo Rukun ini merupakan implementasi dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng Kustrisaptono mengatakan, setiap sekolah SMA/SMK di Jawa Tengah mempunyai tim pencegahan dan penanganan kekerasan sekolah (PPKS). Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya bullying. Baik itu kekerasan fisik maupun verbal.
“Dengan adanya program Ayo Rukun maka semua sekolah di Jateng terus membentuk tim PPKS pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah,” ungkap Kustri, Selasa (16/1/24).
Ia menambahkan, Disdikbud Jateng beserta sekolah mengoptimalkan agar PPKS ini menjalankan tupoksinya dengan baik. Sehingga program belajar mengajar di sekolah bisa berjalan lancar dan aman bagi siswa.
Lebih lanjut Kustri menyebut, jumlah satuan pendidikan SMA/SMK di Jateng mencapai 2400 sekolah. Kata dia, semuanya menggunakan program Ayo Rukun untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kekerasan di sekolah.
“Semuanya sekarang sudah punya (Ayo Rukun), total SMK/SMA di Jateng ada 2400-an,” ucapnya.
Pihaknya pun mengimbau agar peserta didik yang merasa menjadi korban bullying untuk segera melapor ke tim PPKS. Sehingga bisa langsung diproses untuk ditangani lebih lanjut.
“Anak-anak yang betul-betul mendapatkan bullying atau perundungan dari teman-temannya. Silahkan laporan ke sekolah pasti segara ditangani kan punya tim boleh ke sekolah langsung dan mesti ditangani dan kita serius untuk menangani itu,” tandasnya. (luk/gih)