SEMARANG, Joglo Jateng – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Tengah (Walhi) menganggap tiga calon wakil presiden (cawapres) tidak fokus pada isu lingkungan. Hal itu disampaikan setelah pihaknya menonton debat cawapres, belum lama ini.
Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng, Iqbal Alma mengukapkan, pihaknya tidak berharap lebih dari hasil debat kali ini. Dirinya juga sudah memprediksi debat tersebut tidak akan spesifik ke salah satu kasus yang saat ini masih menjadi persoalan di Indonesia.
“Debat tidak fokus pada substansi isi debat. Beberapa hal tidak tersampaikan sepertu isu energi yang tidak terlalu tersampaikannya. Padahal persoalan energi sangat besar,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.
Menurutnya, debat yang berlangsung tidak fokus pada isu lingkungan. Namun justru ketiga cawapres saling sindir dan menjatuhkan, sehingga tidak fokus pada substansi debat.
Selain itu, pihaknya juga sudah memprediksi baik pemilihan panelis maupun organisasi masyarakat sipil yang konsen ke isu lingkungan tidak terlalu banyak dilibatkan dalam debat kali ini. Maka dari itu, dirinya menyampaikan secara tertulis bahwa hasil debat tidak menyelesaikan akar permasalahan yang terjadi di sejumlah daerah.
“Padahal jelas di Indonesia misalkan, Kota Semarang jadi nomor 2 wilayah yang akan tenggelam, ketiga yaitu Jakarta. Tapi hal itu tidak dibahas. Aku rasa ada persengkokolan. Jadi hal-hal ini tidak dibahas,” ucapnya.
Sementara itu, Manajer Kajian dan Media WALHI Jateng, Patria Rizky Ananda menyampaikan kegelisahannya usai menonton debat cawapres. Sebab, isu kerusakan lingkungan pada masa kepemimpinan Ganjar Pranowo saat menjabat sebagai Gubernur Jateng tidak begitu diperhatikan.
“Kalau misal cawapres lain mau mengulik soal apa yg terjadi di Jateng, itu sebetulnya bisa jadi bahan banget. Tapi entah kenapa justru itu gak muncul,” tuturnya.
Sebenarnya, kata dia, masing-masing paslon mempunyai ‘dosa’ lingkungan. Seperti Anies Baswedan dengan polusi udara di Jakarta, banjir, dan reklamasi pulau.
“Lalu Prabowo dengan food estate. Tapi saya lihat konteks lebih banyak di food estate,” ungkapnya.
Dirinya sangat menyayangkan debat cawapres ini lebih banyak gimmick. Sehingga secara substansi tidak muncul jawaban yang memuaskan.
“Pendapat pribadi saya, apa sih yang saya tonton, jadi tidak jelas, nonton debat tapi tidak ada ide-ide soal perbaikan kondisi lingkungan yang muncul,” ujar dia. (int/adf)