Wujudkan Lulusan SMK Berdaya Saing dan Berkompetensi

PAPARAN: Kepala Bidang SMK Disdikbud Jateng Ainur Rojik (ketiga dari kiri) bersama Kepala Disdikbud Jateng (tengah) berfoto bersama usai launching Buku Pedoman Membangun Kemistri di Aula Disdikbud Jateng, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) melalui Bidang Pembinaan SMK meluncurkan Program Membangun Kerjasama SMK dengan Industri (Kemistri). Peluncuran program itu lantaran SMK hadir sebagai salah satu layanan pendidikan vokasi, yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan memiliki kompetensi. Sehingga lulusan SMK dapat bekerja di Industri atau berwirausaha.

Kepala Bidang SMK Disdikbud Jateng Ainur Rojik, menjelaskan bahwa peluncuran Buku Kemistri merupakan bagian dari aksi perubahan bagi dunia vokasi di Jawa Tengah. Kemistri bertujuan untuk menangani keterserapan lulusan SMK di industri melalui empat aspek penting. Yaitu, Sinkronisasi Kurikulum, Kegiatan Up-skilling dan Reskilling, Program Magang dan Praktek Kerja Lapangan Siswa, serta Akses Lulusan SMK di Industri.

“Data keterserapan lulusan SMK kita di Tahun 2023 mencapai 48,55 persen, dan meningkat menjadi 49,66 persen di Tahun 2024. Rinciannya adalah 41 persen lulusan bekerja, 9 persen berwirausaha, 11 persen melanjutkan pendidikan, dan 39 persen masih dalam daftar tunggu. Angka-angka ini menunjukkan adanya peningkatan, namun masih diperlukan penguatan dalam keterserapan lulusan SMK di Jateng,” terang Ainur Rojik saat menjadi narasumber dalam launching Buku Kemistri di Aula Disdikbud Jateng, belum lama ini.

Baca juga:  Pemprov Jateng Alokasikan Rp 8,81 Triliun untuk Sektor Pendidikan

Ainur Rojik menuturkan, dalam kebijakan pemerintah yang ada pada Permenko PMK Nomor 6 Tahun 2022 tentang Strategi Nasional terkhusus Pendidikan Menengah Kejuruan, untuk menghasilkan SDM atau lulusan yang berkompeten, SMK diharapkan mampu mengimplementasikan sinkronisasi kurikulum berbasis Link and Match (kerjasama SMK dengan Industri). Termasuk peningkatan kapasitas tenaga pengajar (Upskilling/reskilling program magang, sertifikasi kompetensi guru); Sertifikasi kompetensi Siswa lulusan; Menjadikan SMK sebagai Pusat Keunggulan.

Lanjutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, dapat ditempuh melalui kerjasama yang efektif dan produktif antar SMK dengan Industri. Melalui kerjasama itu, diharapkan SMK mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Disdikbud Jateng melalui Bidang Pembinaan SMK di Tahun 2024 telah menerbitkan Buku Pedoman Kerjasama SMK dan Industri (Kemistri) sebagai upaya penanganan keterserapan lulusan SMK di Industri. Buku Kemistri ini, core-nya berpedoman pada Sikronisasi Kurikulum SMB berdasarkan Jenis Kompetensi Tenaga Kerja di Industri.

Ainur Rojik menambahkan, nantinya lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri dapat menempuh kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Sinkronisasi kurikulum SMK bersama industri, penguatan program magang, fasilitasi kegiatan praktek lapangan bagi siswa, dan aksestabilitas lulusan SMK di Industri.

Baca juga:  Siap Hadiri Muktamar, PKB Semarang Bawa SK Pengurus ke Pengadilan

Adapun implementasi yang sudah dilakukan dalam program Kemistri ini yaitu, sebanyak 238 SMK Negeri di Jateng telah mendapat pengesahan kurikulum berdasarkan Jenis Kompetensi Tenaga Kerja di Industri. Selanjutnya, guru wajib membuat modul ajar/perangkat mengajar sesuai jenis kompetensi tenaga kerja industri yang telah ditetapkan dalam dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP).

Selain itu, setiap SMK telah merencanakan kegiatan Upskilling/reskilling pada program magang guru, guna mendapatkan tambahan kompetensi dan update perkembangan informasi dan teknologi yang berkembang di Industri. Termasuk seluruh lulusan siswa melakukan skema Uji Sertifikasi Kompetensi yang berlisensi.

Ainur Rojik menjelaskan, dalam hasil pelaksanaan aksi perubahan jangka pendek yang dilaksanakan pada 6 Juni sampai 14 Agustus 2024 di 12 SMK Negeri Kota Semarang, pelaksana implementasi menunjukkan bahwa membangun Kemistri telah membantu SMK berkerjasama dengan Industri. Hal itu sebagai upaya menangani keterserapan lulusan SMK di Industri.

“Implementasi aksi perubahan jangka pendek, alhamdulillah tercapai melampaui target. Dari target awal berjumlah 12 SMK Negeri di Kota Semarang, pada aksi perubahan ini terimplementasi pada 238 SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah,” tegas Ainur Rojik.

Baca juga:  331 Formasi CPNS Dibuka

Sementara itu, Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah menyampaikan bahwa SMK menjadi bagian dari prioritas Pj Gubernur, yaitu peningkatan kualitas sistem pendidikan vokasi. Salah satu poin penting adalah menuntaskan pengangguran lulusan SMK. Oleh karena itu, penerbitan Buku Kemistri sangat relevan untuk meningkatkan keterserapan lulusan, karena buku ini berisi panduan kerjasama sekolah dengan industri.

“Melalui program Kemistri, diharapkan keterserapan lulusan SMK di industri dapat terus meningkat. Sehingga lulusan SMK tidak hanya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran lulusan SMK dan mendorong mereka untuk berwirausaha atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” papar Kepala Disdik Jateng Uswatun Hasanah belum lama ini.

Uswatun menambahkan, peluncuran Buku Kemistri merupakan langkah konkret yang diambil oleh Disdikbud Jateng dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan keterserapan lulusan SMK di industri. “Dengan adanya kerjasama yang erat antara SMK dan industri, saya berharap lulusan SMK dapat lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi mereka, dan industri juga mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan siap pakai,” pungkasnya. (all)