BANTUL, Joglo Jogja – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu lalu telah mengumumkan pemberlakuan Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ). Pada ajaran baru tahun ini, PKJ ini mulai diterapkan di seluruh sekolah di DIY.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul Nugroho Eko Setyanto mengungkapkan, PKJ ini merupakan filosofi memayu hayuning bawana atau filosofi nilai luhur tentang kehidupan dari kebudayaan Jawa. Filosofi ini menekankan tentang sopan santun.
“PKJ tujuannya mengenalkan nilai-nilai kesantunan dan budi pekerti yang berasal dari filosofi memayu hayuning bawana,” ungkapnya, Rabu (7/8).
Dia menjelaskan, setiap sekolah diberi buku pegangan untuk diajarkan ke siswa-siswi. Dalam melakukan percepatan dalam penerapannya di lapangan, pihaknya juga akan menjadikan beberapa sekolah yang sebelumnya dijadikan bahan uji coba PKJ sebagai mentor.
“Bisa jadi begitu. Sekarang ada komunikasi belajar (kombel), jadi bisa digunakan nanti untuk memberikan tukar informasi dan pengetahuan tentang PKJ kepada guru yang lain,” kata Nugroho.
Terpisah, Kepala Sekolah SD Kalogatuk, Piyungan, Yasmani mengungkapkan, di sekolahnya juga telah mendapatkan buku panduan tersebut. Pihaknya pun sudah mulai menerapkan PKJ kepada para murid.
“Kami mengimplementasikannya melalui hal-hal yang sederhana, seperti permisi saat lewat, minta maaf saat melakukan kesalahan, mengacungkan jempol saat tunjuk tangan, dan sebagainya,” ujarnya.
Mantan Kepala Sekolah SD Wiyoro ini menyebut tidak merasa kesulitan menerapkan PKJ. Sebab pada saat dia masih di SD Wiyoro, SD ini merupakan salah satu sekolah uji coba PKJ. “Apalagi sekarang saya di SD Kalogatuk lebih mendapatkan dukungan dari wali murid, jadi bisa diterapkan dengan baik,” tuturnya. (nik/ree)