KUDUS, Joglo Jateng – Siswa Sekolah Dasar (SD) Krandon, Muhammad Arwani Hafidz berhasil mengharumkan nama sekolah dengan raihan juara 1 MAPSI cabang lomba praktik wudu dan shalat tingkat Kabupaten. Kini, siswa yang sekaligus santri di Pondok Tahfidzul Quran Nahjul Abidin ini optimis bisa juara di tingkat provinsi pada November mendatang.
Kepala SD Krandon, Tri Kurniawati, mengungkapkan rasa bangga terhadap siswanya itu. Selain bekal dari pondok pesantren, pembiasaan praktik keagamaan juga diupayakan rutin dilakukan di sekolah.
“Meskipun kami sekolah negeri, akan tetapi kami mencoba memberikan pengetahuan dan mengajak bersama-sama mempraktikan nilai-nilai keagamaan,” imbuhnya.
Pembiasaan di sekolah diantaranya doa dan membaca asmaul husna bersama yang dilanjutkan dengan menyanyi lagu Indonesia Raya serta lagu daerah. Setelah itu anak-anak saling bersalaman sembari menuju kelas masing-masing.
“Setiap waktu dhuhur, peserta didik putra mengikuti shalat berjamaah di masjid. Sedangkan putri karena jumlahnya yang sedikut berjamaah di sekolah,” imbuhnya.
Selain itu, pada setiap Jumat, peserta didik diajak berdoa bersama di makam leluhur setempat. Hal ini bertujuan untuk menghormati leluhur dan tetap ingat dengan tokoh sekitar.
“Terkadang kami sebelum lomba juga melakukan doa bersama di makam tokoh setempat. Hal ini rutin dilakukan sebagai penghormatan dan wasilah,” katanya.
Tri menilai, Arwani layak menjadi juara dalam lomba cabang tersebut. Menurutnya, gerakan shalat dan wudu yang ditampilkan sudah maksimal. Termasuk pelafalan dalam bacaan wudu dan shalat yang lantang dan fasih membuatnya menjadi juara.
“Kalau saya menilai dia yang paling lancar dan meresapi setiap gerakan. Ditambah dengan bacaan shalat yang keras dan fasih ini tentu menjadi pusat perhatian para juri,” ungkapnya.
Dikatakannya, proses latihan menuju provinsi dilakukan Arwani setiap hari. Selain shalat dan wudu sebagai kewajiban bimbingan kepada guru agama juga diikuti.
“Harapannya di Mapsi provinsi ini peserta didik bisa tampil terbaik dan bisa menjadi juara. Utamanya membawa nama sekolah dan Kudus menjadi harum dan tetap menjadi anak yang shalih pada Bapak Ibu Guru,” harapnya. (cr1/fat)