PEMALANG, Joglo Jateng – Komunitas Dokter Syaraf, Neuro Unggul Pemalang mengadakan kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan tentang stroke gratis saat Car Free Day (CFD) di depan kantor Pemadam Kebakaran Pemalang, Minggu (3/11). Pelaksanaan kegiatan ini bertepatan dengan Hari Stroke sedunia yang diperingati setiap 29 Oktober.
Udi Panata, perwakilan dari komunitas tersebut mengatakan, dirinya bersama teman-teman satu profesinya merasa bahwa masih banyak warga Pemalang belum memahami bagaimana cara pencegahan dan penanganan stroke. Penyakit ini merupakan jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia secara mendadak, dengan gejala yang beragam. Secara klinis, stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik (penyumbatan) dan hemoragik (pendarahan pecah pembuluh otak).
Menilik hal tersebut, Neuro Unggul Pemalang yang difasilitasi oleh Rumah Sakit Islam (RSI) Pemalang melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan gratis untuk masyarakat di CFD. Ada tiga jenis pemeriksaan yang dilakukan, yaitu pemeriksaan kadar kolesterol pada darah, gula darah, dan asam urat. Jika melebihi batas normal, ketiga hal tersebut dapat menjadi penyebab utama terjadinya serangan stroke.
“Kita sengaja melaksanakannya hari ini (3/11) karena peringatan hari stroke sedunia diperingati pada 29 Oktober lalu. Di sini kami bersama 6 dokter spesialis syaraf dari rumah sakit di Pemalang ingin memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang stroke dan penanganannya,” ujarnya, Minggu (3/11/24).
Udi menjelaskan, penyakit stroke merupakan jenis penyakit yang terjadi secara mendadak, ciri-cirinya memiliki karakteristik yang berbeda dengan penanganan yang berbeda juga setiap kasus. Tetapi gejala paling umum yaitu kebas, kesemutan, bahkan berbicara tidak lancar. Untuk itu, disarankan apabila terjadi kasus serupa masyarakat dapat memeriksakan diri ke klinik kesehatan terdekat.
Sementara itu, dr. Ilham selaku anggota Neuro Unggul menuturkan, secara klinis, penyakit stroke menjadi nomor lima besar penyebab kematian terbanyak di Pemalang. Di mana ketika terjadi serangan atau gejala stroke, masyarakat tidak secara langsung melakukan pemeriksaan ke klinik kesehatan terdekat, terutama di RSUD M. Ashari yang memiliki fasilitas lebih mumpuni dibandingkan RS lain di Pemalang.
Penanganan paling dini ketika terjadi kasus stroke pasien harus mendapatkan obat yang diberikan untuk menangani stroke dalam 4 jam pertama adalah tissue plasminogen activator (TPA). Namun, masyarakat belum memahami hal tersebut, mereka cenderung membiarkannya hingga batas penanganan pertama terlewati, sehingga menyebabkan pasien mengalami gejala yang lebih buruk. (fan/abd)