SEMARANG, Joglo Jateng – Musrenbang Tematik menjadi salah satu strategi Paslon Agustina dan Iswar untuk mendorong para pemuda dan mahasiswa berkontribusi lebih di pembangunan Kota Semarang.
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 01, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminduddin hadir dalam Gelar Wicara Ekonomi yang digelar Badan Ekeskutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undip, di kampus FEB Tembalang, Kota Semarang, pada Sabtu (16/11/2024).
Di hadapan ratusan mahasiswa Undip yang hadir, Agustina mengungkapkan persoalan yang dihadapi pemerintah terkait keberadaan generasi milenial maupun zilenial adalah minimnya ruang atau wadah bagi mereka untuk mengekspresikan diri.
“Bu, saya punya ide begini begitu, Pak Iswar, saya punya harapan begini begitu, tetapi ngomongnya ke mana? Tidak tahu. Padahal anak muda, mahasiswa, hari ini kecerdasannya sudah di atas rata-rata kecederasan seluruh usia yang ada,” beber dia.
Berkaca dari pengalamannya sebagai aktivis mahasiswa di zaman reformasi 1998, Agustina menilai pemerintah kala itu tidak mampu membaca keinginan atau aspirasi dari para pemuda dan mahasiswa.
“Mau demo dilarang, diskusi dilarang. Hari ini saya tidak ingin menjadi pemerintah saat itu, yang salah mengelola mahasiswa karena tidak paham kebutuhan mahasiswa, dukungan apa yang dibutuhkan dari pemerintah,” terang dia.
Karena itu, Agustina dan Iswar membuat program di periode lima tahun ke depan yang bisa memberi wadah dan ruang bagi kalangan mahasiswa dan pemuda untuk menyalurkan ekspresi dan keinginannya.
Melalui Musrenbang Tematik, imbuh Agustina, para pemuda dan mahasiswa bisa ikut menyuarakan maupun merencanakan pembangunan sesuai keinginan dan kebutuhannya.
“Sebenarnya teman-teman ini mau apa, Pemkot selama ini kurang apa dan harapannya seperti apa dan ke depan harus apa. Karena kebutuhan yang dipahami mahasiswa hanya bisa disampaikan mahasiswa itu sendiri,” katanya.
Iswar Aminuddin menambahkan, sarana prasarana di Kota Semarang untuk mendukung kegiatan mahasiswa sudah baik.
Sejalan dengan program nonfisik berupa Musrenbang Tematik, ia dan Agustina Wilujeng juga berkomitmen untuk membuat lebih baik serta memperluas fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan pemuda dan mahasiswa
“Karena agar dalam rangka mahasiswa memberikan kontribusi positif bagi Kota Semarang butuh ruang di luar kampus. Kampus penting, tetapi di ruang publik milik Pemkot Semarang harus kita siapkan agar interaksi antarmahasiswa dapat lebih terjalin dengan lebih baik,” tukas dia. (*/adf)