LINGKARJATENG.COM – Predikat ahli mengelola keuangan selama ini selalu melekat terhadap perempuan. Terlebih dalam urusan mengelola keuangan rumah tangga. Namun jika bicara mengenai investasi, umumnya yang sering terdengar adalah banyak dilakukan oleh laki-laki.
Perempuan juga bisa terjun ke dunia investasi. Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia memberikan tips bagi para perempuan yang berminat berinvestasi.
“Yang harus diingat, investasi adalah milik semua kalangan. Selama ini, bisa jadi perempuan lebih identik dengan belanja dan hal-hal berbau konsumtif, sehingga urusan investasi lebih banyak dilakukan laki-laki. Padahal perempuan juga jago berinvestasi loh. Ingat julukannya sebagai menteri keuangan keluarga. Ini membuktikan dalam hal pengelolaan keuangan, perempuan terhitung mahir melakukannya,” tutur Krizia kepada wartawan, Jakarta, Rabu (22/4).
Bagi perempuan, kemampuan berinvestasi merupakan cara untuk independen dan mandiri secara finansial. Kini, bukan lagi saatnya menantikan sosok laki-laki mapan yang akan hadir menyelamatkan keuangan. Sebagai perempuan juga harus bisa membuktikan diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dengan berinvestasi, perempuan membuktikan kemampuannya untuk mengelola keuangan, mengembangkan uang, sekaligus memanfaatkan uang dengan baik.
Pilih investasi yang pas
Secara umum, pilihan investasi yang pas untuk perempuan cukup beragam, tidak kalah dengan laki-laki. Hanya saja, perempuan biasanya suka yang simpel, seperti emas, baik itu perhiasan ataupun emas batangan. Namun kendalanya, investasi emas butuh dana yang tidak kecil. Harganya pun terus naik. Tentunya masih ada pilihan investasi dengan anggaran yang tidak terlalu besar serta mudah di akses. Pilihan dikembalikan lagi kepada masing-masing.
Investasi reksa dana mudah
Investasi reksa dana bisa menjadi salah satu opsi. Perempuan pekerja kantor yang juga ibu rumah tangga, tentunya akan memilih alternatif investasi yang mudah. Kenapa reksa dana bisa menjadi pilihan? Pertama, modalnya tidak terlalu besar. Cukup dengan Rp100 ribu, sudah bisa berinvestasi. Bahkan, sejumlah Manajer Investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) ada yang sudah menawarkan investasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu.
Kedua, investasi di reksa dana sudah bisa dilakukan melalui online. Di saat pandemi seperti sekarang ini, dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar, segala sesuatu yang bisa dilakukan #dirumahaja akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam membatasi penyebaran virus Covid-19, termasuk investasi secara online.
Ketiga, waktu yang lebih fleksibel. Untuk yang tidak memiliki waktu, sudah ada manajer investasi yang akan melakukan tugas mengelola investasi. Tinggal diam #dirumahaja, kita tinggal menerima laporan hasil investasi kita setiap bulannya.
Pertimbangan keempat adalah, likuid dan tidak ada penalti. Dana yang dicairkan akan masuk ke rekening tabungan nasabah dalam waktu yang telah ditetapkan dalam prospektus. Selain itu, khusus reksa dana pasar uang tidak ada biaya masuk dan keluar. Reksa dana memiliki tingkat risiko yang rendah sampai yang paling tinggi, investor tinggal menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing.