KUDUS – Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, tahun ini akan mengusulkan Kesenian Barongan Kudus menjadi warisan budaya tak benda. Upaya tersebut dilakukan, karena selama ini sejarah tentang asal-usul seni barongan belum diketahui secara pasti dan juga bukti autentik tertulis belum ditemukan.
“Seni barongan kudus merupakan warisan budaya tak benda, kekayaan Kudus yang harus dilestarikan,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Lilik Ngesti, belum lama ini.
Dalam upaya tersebut, pihaknya akan menggali nilai-nilai sejarah seni barongan kudus secara lebih mendalam. Setelah semua kelengkapan sudah terkumpul maka akan diusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Setelah semua sudah siap, maka nanti akan diusulkan kepada Kemendikbud melalui BPNB Daerah DIY,” tuturnya.
Seni Barongan Kudus merupakan perpaduan kesenian dari berbagai golongan yang ada di wilayah setempat. Menurut cerita masyarakat setempat yang sudah turun temurun, Seni Barongan Kudus sudah ada sejak ratusan tahun yang silam. Yakni pada jaman perkembangan Islam di wilayah tersebut.
Konon, kesenian tersebut diciptakan oleh Ki Gedhe Loram dibantu dan dilanjutkan oleh Ki Gedhe Getas sebagai sarana dakwah dan hiburan rakyat.
“Jadi, seni barongan kudus itu merupakan tradisi yang akulturasi, antara Jawa, Cina, dan Islam,” pungkasnya.
Harapan, kedepan Seni Barongan Kudus dapat ditetapkan menjadi warisan budaya asli dari Kota Kretek. Sehingga kesenian tersebut dapat lebih dikenali, dikunjungi, dan dilestarikan kepada generasi selanjutnya.(mg2/akh)