Demak  

Pedagang Senang Wisata Religi Makam Sunan Kalijaga Dibuka Kembali

Tohok Herlina yang menjual siomay
KEMBALI BERJUALAN: Tohok Herlina yang menjual siomay kembali menjajakan dagangannya setelah komplek Makam Sunan Kalijaga dibuka lagi. (ANTARA/ JOGLO JATENG)

DEMAK – Kegembiraan nampak dirasakan sebagian pedagang pasca dibukanya kembali wisata religi Makam Sunan Kalijaga di Kelurahan Kadilangu, Demak. Sebelumnya, wisata religi Makam Sunan Kalijaga ditutup karena liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan sesuai surat edaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Salah satu pedagang siomay di area komplek Makam Sunan Kalijaga, Tohok Herlina mengaku sangat gembira sejak resmi dibukanya  kembali wisata religi Makam Sunan Kalijaga Demak. Walaupun peziarah masih terbilang sepi, namun ia tetap merasa senang karena dagangannya bisa laris terjual.

Baca juga:  Pemkab Demak Fokus Maksimalkan Transformasi 6 Pilar Kesehatan

“Alhamdulillah, Mas, senang sekali saya. Sekarang sudah mulai normal kembali. Dagangan saya laris lagi,” ungkapnya, belum lama ini.

Ia mengatakan, sudah berjualan siomay di komplek Makam Sunan Kalijaga sejak kecil. Ia membuka lapakanya mulai pukul 08.00 dan tutup pada pukul 01.00. Wanita berusia 19 tahun tersebut mengaku, saat wisata religi Makam Sunan Kalijaga ramai bisa mendapatkan penghasilan mulai dari 700 ribu hingga 2 juta rupiah perharinya.

“Saat liburan kemarin tetep jualan tapi cuma satu dua yang membeli,” imbuhnya.

Salah satu pedagang kopi di kawasan Wisata Religi Masjid Agung Demak dan Makam Raden Fatah, Murtini juga mangatakan, sejak Wisata Religi Masjid Agung Jawa Demak dan Makam Raden Fatah resmi dibuka,  banyak pembeli yang datang ke lapaknya. Kebanyakan pembeli yang datang adalah mereka yang baru saja berziarah di lokasi tersebut serta hendak singgah ke Masjid Agung Demak untuk sholat dan beristirahat di situ.

Baca juga:  Pemkab Demak Fokus Maksimalkan Transformasi 6 Pilar Kesehatan

“Bersyukur banget mas, setidaknya ada pembeli yang datang dan membeli dagangan saya,” tuturnya saat di temui dilapak dagangannya,” imbuhnya.

Ia mengaku, saat ditutupnya objek wisata religi di Demak untuk menyambut libur Nataru belum lama ini, warungnya tetap buka, akan tetapi tidak ada satupun pembeli yang menghampiri dagangannya.

“Sejak ditinggal suami, saya harus mencari nafkah sendiri. Tetapi ya, semua saya syukuri saja,” keluhnya.(cr3/akh)