Demak  

Relokasi Warga Mondoliko Ditunda

Desa Bedono yang terdampak abrasi
SISA-SISA: Suasana Desa Bedono yang terdampak abrasi, belum lama ini (6/3). (AJI YOGA / JOGLO JATENG)

DEMAK – Warga Dukuh Mondoliko, Desa Bedono, Sayung hampir terisolasi akibat akses keluar masuk satu-satunya ke Dukuh tersebut terputus, lantaran terendam banjir rob. Relokasi yang sebelumnya telah direncanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Demak di Rumah Susun (Rusun) Kaligawe, Semarang ditunda.

Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Singgih Setyono mengungkapkan, alasan penundaan relokasi ini karena adanya banjir besar di Kota Semarang beberapa waktu lalu. Alhasil, Rusun tersebut digunakan sendiri oleh warga Kota Semarang yang terdampak banjir.

Selamat Idulfitri 2024

Sebelumnya, kesepakatan bersama dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Semarang sudah terjalin. Hanya tinggal pembahasan harga sewanya saja.

Baca juga:  Dandim 0716 Demak Gelar Acara Kenaikan Pangkat dan Purna Tugas

“Sudah mau deal di bulan Januari sebenarnya. Tetapi karena banjir, Pemkot Semarang menunda sementara waktu ini. Untuk waktu penundaannya belum bisa dipastikan,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Sabtu (6/2).

Ia menambahkan, sebagai solusi jangka panjang, warga Dukuh Mondoliko akan direlokasi ke lahan kosong milik pemkab yang tidak jauh dari tempat asal. Namun, saat ini masih belum ditemukan lahan yang dapat menampung 155 kepala keluarga (KK) di Dukuh Mondoliko tersebut.

“Semoga bisa segera menemukan lahan yang pas dan sesuai. Iya masih kami usahakan terus,” imbuhnya.

Baca juga:  Optimalkan Pelayanan di Tengah Musibah Banjir, Bank Jateng Cabang Demak Buka Layanan Mobil Kas Keliling 

Berdasarkan penjelasan dari Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Bedono, Sujono, masalah rob di Sayung ini, terjadi karena pengurukkan pelabuhan Tanjung Mas pada tahun 1975 di Kota Semarang yang lokasinya tidak jauh dari desa-desa ini. Dulunya, Sayung merupakan kecamatan Demak yang makmur dan bahkan menjadi salah satu kecamatan yang menjadi lumbung ketahanan pangan di Kabupaten Demak dan sekitarnya.

Sampai saat ini sudah ada dua dukuh di Desa Bedono yang direlokasi. Dukuh Tambaksari, direlokasi ke Desa Purwosari sejak tahun 1998. Dan Dukuh Rejosari Senik direlokasi ke Desa Sidogemeh dan Desa Gemulak sejak tahun 2006.

Baca juga:  HUT ke-521, Bupati Demak Ingin Masyarakat Bangkit Pasca Bencana

Sementara itu, Aksesibilitas menuju Dukuh Mondoliko, Desa Bedono sekarang ini kian memperihatinkan. Warga masih menyimpan harapan agar direlokasi ke lokasi yang tak jauh.

Setiap banjir rob melanda kala air laut pasang, Dukuh tersebut selalu dikepung genangan. Sehingga nyaris terisolasi karena minimnya aksesibilitas. Sebab itulah sebanyak warga dukuh yang totalnya berjumlah 155 KK dan 450 jiwa tersebut mengharapkan agar relokasi dapat segera dilakukan oleh Pemkab Demak.

“Sekarang warga yang masih bertahan di situ sekitar 60 KK. Yang lain kebanyakan sudah inisiatif pindah sendiri, karena aksesnya susah dilalui,” papar Sujono. (cr3/gih)